HARIANE - Militer Israel terus menerus melancarkan serangan ke wilayah Gaza Selatan, sama dahsyat dengan di utara.
Sebelumnya, Israel memerintahkan warga sipil Palestina untuk pindah ke Gaza selatan sebelum serangan darat dilancarkan di Gaza utara pada 27 Oktober 2023 lalu.
Namun, ternyata wilayah Gaza selatan juga tak luput dari serangan Militer Israel.
Diwartakan The Guardian, setelah gagalnya perpanjangan genjatan senjata pada 1 Desember 2023, tank dan infanteri telah bergerak ke selatan, berfokus pada Khan Younis.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa pasukannya telah mencapai jantung kota pada Selasa, 5 Desember 2023.
Sementara itu, Joe Biden dan para pejabat tingginya telah meminta Israel untuk melakukan operasi dengan lebih banyak perhatian untuk menghindari korban sipil di Gaza selatan.
Namun di tengah pertempuran yang menurut IDF merupakan serangan darat paling intens sejauh ini, jumlah korban sipil masih sangat tinggi.
Meskipun para pejabat AS mengatakan pada Senin, 4 Desember 2023 bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan mengenai jalannya perang di Gaza selatan, tetapi Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths mengatakan sebaliknya.
Griffiths mengatakan sudah jelas bahwa tidak ada perbaikan dan upaya diplomatik AS untuk mempengaruhi IDF telah gagal.
“Cara operasi militer yang dilakukan di wilayah selatan sangat mirip dengan apa yang kita lihat di wilayah utara,” ungkapnya.
Serangan darat Israel telah menyebar ke Gaza selatan dan Kota Khan Younis hingga menyebabkan kehancuran di wilayah itu.
Hal ini kemudian membuat sejumlah kecil bantuan yang diiznkan masuk ke Gaza tidak dapat lagi didistribusikan, mengakhiri operasi kemanusiaan.