8 Tips Memahami Gangguan Belajar pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu agar Tidak Salah

Sedangkan anak yang memiliki gangguan beajar hanya akan kesulitan apabila sudah mencapai titik gangguannya seperti membaca atau matematika saat di sekolah.

Orang tua harus memahami bahwa seorang anak dapat memiliki gangguan belajar dan berbakat dalam akademik dalam waktu yang sama. Anak seperti ini seringkali disebut jenius luar biasa meskipun membutuhkan dukungan ekstra.

Orang tua juga perlu berhati-hati karena anak cenderung membandingkan kecerdasan mereka dengan kemampuan akademik orang lain.

Perasaan seperti itu dapat mengarahkan anak yang kurang mendapatkan dukungan ke mental isu seperti kecemasan dan depresi.

2. Ada Beberapa Tipe Gangguan Belajar pada Anak yang berbeda

Bukan menjadi suatu hal yang aneh jika seorang anak memiliki lebih dari satu tipe gangguan belajar. Beberapa tipe gangguan belajar pada anak, dilansir dari situs Edublox Online Tutor, diantaranya:

1. Disleksia (Ketidakmampuan membaca)
2. Disgrafia (Ketidakmampuan menulis)
3. Diskalkulia (Ketidakmampuan belajar matematika)
4. Dispraksia (Ketidakmampuan kognitif atau koordinasi) 
5. Language Processing Disorder (Gangguan pemrosesan bahasa yang berdampak negatif pada komunikasi melalui bahasa lisan)
6. Visual Processing Disorder (Gangguan pemrosesan visual yang menghalangi kemampuan memamahami informasi yang diambil melalui mata)
7. Auditory Processing Disorder (Gangguan pemrosesan audio dimana seorang anak dapat mendengar suara tetapi tidak bisa mengenali artinya)
8. Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD (Ketidakmampuan berkonsentrasi, menyelesaikan masalah, dan fokus pada tugas-tugas yang ditentukan)
9. Autisme (Kecacatan perkembangan yang secara signifikan memengaruhi komunikasi verbal dan nonverbal serta interaksi sosial)

Penting bagi orang tua untuk mengetahui jenis gangguan apa yang terjadi pada anak sehingga dapat memberikan dukungan yang tepat sasaran.

Memiliki gangguan belajar dapat menjadi hal yang membingungkan untuk anak apalagi ketika mereka terbiasa merasa mampu di bidang lain dalam hidup mereka.