Gaya Hidup , Wisata
4 Wisata Religi Kediri yang Bisa Dikunjungi saat Libur Lebaran 2022, Mulai dari Ziarah Makam Hingga Petilasan
M Nazilul Mutaqin
4 Wisata Religi Kediri yang Bisa Dikunjungi saat Libur Lebaran 2022, Mulai dari Ziarah Makam Hingga Petilasan
Tidak hanya itu saja, Gus Miek juga seorang Hafidz atau penghafal Al-Quran yang lahir pada 17 Agustus 1940 dan wafat pada 5 Juni 1993 silam. Hingga saat ini peninggalan tradisi Jantiko Mantab masih dipertahankan oleh anak cucunya sampai sekarang.
Selain makam Gus Miek, di kawasan pemakaman tersebut juga ada tiga makam kuni yang merupakan penyebar agama Islam yang berasal dari Istanbul Turki. Ketiga makam tersebut milik Syekh Maulana Abdul Qodir Khoiri bin Ismail Al-Iskandariyah, Syekh Maulana Abudillah Sholil Al-Istambuli dan Syekh Maulana Muhammad Herman Arrumah.
Berdasarkan sebuah keteranagan, ketiga makam tersebut diperkirakan berusia lebih tua dari wali songo dan disejajarkan dengan makam Mbah Mujadi Kubro dari Troloyo Mojokerdo, salah seorang penyebar agama Islan pertama kali di tanah Jawa.
Serta, ada juga makan Mbah Ageng Makom Tigo Tombak yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai orang yang membabat Desa Ngadi tersebut.
3. Gereja Tua Puhsarang
Selain wisata religi untuk orang yang beragama Islam, Kediri juga terkenal dengan Gereja Tua Puhsarang yang sudah dibangun sejak tahun 1936. Gereja yang dibangun oleh arsitek Ir. Maclaine Pont ini mempunyai keunikan tersendiri karena ada beragam unsur budaya lokal di dalamnya. Sebut saja sentuhan budaya Jawa, Tiongkok, Hindu dan juga Budha, serta gaya modern dengan struktur busur kayu, baja tarik penghubung atap dan juga teknologi rumah otomatis. Gereja Katolik yang berlokasi di kaki timut Gunung Wilis, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri ini sudah direnovasi berulang kali. Namun, bentuk asli gereja masih terjaga, seperti halnya altas gereja yang terbuat dari batu dengan berat mencapai tujuh ton dengan hiasan pahatan rusa.BACA JUGA : 3 Wisata Religi Terkenal di Kota SemarangSelain itu, ada altar luar yang bentuknya mirik Stupa Borobudur, menara berbentu Candi Buntar, pendopo, perangkat gamelan yang digunakan untuk pengiring misa, tabernakel batu dengan desain batu terguling dan juga makan yang masih bisa dijumpai di Gereja Puhsarang tersebut.