Ia menambahkan, visi-misi Bantul sebagai kabupaten ramah difabel pun dirasa tidak terimplementasi dalam memenuhi atlet-atlet NPC.
Mewakili atlet yang lain, ia menuntut bonus itu dapat disamakan dengan atlet non difabel dalam tahun ini.
“Kita ingin bonus bisa ditambah dan disamakan di tahun ini biar tidak ada perbedaan dengan bonus atlet lain,” ucapnya.
Sementara itu, pelatih NPC cabang olahraga goal ball, Sendy mempertanyakan penyebab apa yang membuat bonus atlet difabel dibedakan dengan non difabel.
Sebab, sebagai pelatih atlet difabel Bantul ia merasa bahwa atlet-atlet NPC sudah berjuang sekuat tenaga untuk mengukir nama Bantul sebagai juara dalam ajang olahraga.
“Apa penyebabnya bonus dibedakan, apa karena kami disabilitas? Kami benar-benar latihan dan memperjuangkan Bantul meraih prestasi di bidang olahraga,” tandas Sendy. ****
Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com