Berita , D.I Yogyakarta

Belum Sepenuhnya Inklusif, Pengguna Kursi Roda Alami Kesulitan Mengakses Trans Jogja

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
Trans jogja
Halte Trans Jogja dinilai belum ramah bagi penyandang disabilitas. (Foto: Instagram/@transjogja_official)

HARIANE - Layanan transportasi umum, Trans Jogja, kembali dinilai tidak ramah bagi penyandang disabilitas.

Hal tersebut disampaikan oleh Project Officer Solider Inklusi Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia, Kuni Fatonah.

Ia menilai halte Trans Jogja masih menyulitkan penyandang disabilitas lantaran belum dilengkapi jalur kursi roda.

Sebagaimana fungsinya, layanan transportasi publik harus dapat menjangkau keterbatasan dan mendukung mobilitas penggunanya, termasuk penyandang disabilitas.

“(Penyandang disabilitas) ketika menggunakan transportasi umum masih banyak hambatan. (Termasuk) yang menggunakan kursi roda, itu susah untuk naik turun dari (halte) Trans Jogja,” jelas Kuni.

Menurutnya, dari sekian banyak sebaran halte Trans Jogja, layanan tersebut belum sepenuhnya inklusif dan ramah bagi disabilitas.

Sejak Trans Jogja diluncurkan sebagai bentuk layanan buy the service oleh Pemda DIY pada 2007 lalu, ia menilai bahwa infrastruktur, kendaraan, dan pelayanan transportasi publik khusus disabilitas masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang harus dibenahi.

Pun jika sudah disediakan bidang miring untuk jalur kursi roda, jalur tersebut terlalu tajam. Tak jarang ditemukan pula tangga yang curam sehingga menghambat aksesibilitas disabilitas.

Selain itu, jarak pemberhentian bus di halte juga dinilai cukup jauh, sehingga membuat kaum disabilitas kesulitan untuk memasuki bus.

“Kemudian yang kami rasakan, ketika ketinggian antara halte bus dengan bus yang datang juga berbeda, hal itu menyulitkan teman-teman (penyandang disabilitas) untuk masuk ke dalam bus,” terangnya.

Sebagai pengguna kursi roda, Kuni juga mengakui mengalami kesulitan saat hendak memindai barcode rute Trans Jogja lantaran ditempel di lokasi yang cukup tinggi.

Termasuk tidak tersedianya huruf braille, sehingga penyandang disabilitas netra kesulitan dalam mengakses informasi.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Adu Banteng di wilayah Sukoreno, Dua Orang Jadi Korban Meninggal Dunia

Adu Banteng di wilayah Sukoreno, Dua Orang Jadi Korban Meninggal Dunia

Rabu, 02 April 2025
Warga Surakarta Alami Kecelakaan Tunggal di Kulon Progo

Warga Surakarta Alami Kecelakaan Tunggal di Kulon Progo

Rabu, 02 April 2025
Pengendara Motor Tewas Setelah Tabrak Mobil di Gunungkidul, Korban Anggota Polisi

Pengendara Motor Tewas Setelah Tabrak Mobil di Gunungkidul, Korban Anggota Polisi

Selasa, 01 April 2025
Antisipasi Pencurian di Rumah Kosong yang Ditinggal Mudik, Ini yang Dilakukan Polisi

Antisipasi Pencurian di Rumah Kosong yang Ditinggal Mudik, Ini yang Dilakukan Polisi

Selasa, 01 April 2025
Libur Lebaran, Daftar Destinasi Wisata di Gunungkidul yang Diprediksi Padat Wisatawan

Libur Lebaran, Daftar Destinasi Wisata di Gunungkidul yang Diprediksi Padat Wisatawan

Selasa, 01 April 2025
Buat yang Bosan dengan Pantai, Ini 5 Rekomendasi Wisata Gua di Gunungkidul

Buat yang Bosan dengan Pantai, Ini 5 Rekomendasi Wisata Gua di Gunungkidul

Selasa, 01 April 2025
Dinkes Bantul Minta Masyarakat Waspada Penyebaran Hantavirus, Ini Gejalanya

Dinkes Bantul Minta Masyarakat Waspada Penyebaran Hantavirus, Ini Gejalanya

Selasa, 01 April 2025
Digelar di Hari Pertama Idul Fitri, Warga Antusias Berebut Gunungan saat Grebeg Syawal

Digelar di Hari Pertama Idul Fitri, Warga Antusias Berebut Gunungan saat Grebeg Syawal

Senin, 31 Maret 2025
Pertapaan Kembang Lampir dan Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Islam di Jawa

Pertapaan Kembang Lampir dan Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Islam di Jawa

Senin, 31 Maret 2025
Sejarah Hari Raya Idul Fitri : Kemenangan Perang Badar dan Perayaan Kaum Jahiliyah

Sejarah Hari Raya Idul Fitri : Kemenangan Perang Badar dan Perayaan Kaum Jahiliyah

Senin, 31 Maret 2025