Berita , D.I Yogyakarta
Beredar Surat Keberatan Ponpes Tahfidzul Quran Muhammadiyah Ibnu Juraimi Yogyakarta, Begini yang Terjadi Sebenarnya

“Pak RW kurang mencoba melihat secara luas warga, sehingga masuk ke dalam apa yang diinginkan kelompok-kelompok itu,” terangnya.
Atas kegaduhan dari surat larangan mengaji hingga meminta Ponpes Tahfidzul Qur'an Muhammadiyah Ibnu Juraimi dipindahkan, Ketua RW 03 Sunarko yang mewakili warga setempat pun mengeluarkan surat permohonan maaf secara terbuka pada 19 Februari 2025.
Berikut surat permohonan maaf yang Hariane terima:
Dengan ini menyampaikan permohonan maaf terhadap umat Islam atas beredarnya surat NO: 01/06/IST/02/2025, tanggal 03 Februari 2025 perihal : Kesepakatan yang ditujukan Ketua Pengurus Muhamadiyah Cabang Kota Yogyakarta yang dianggap sebagai intoleransi terhadap agama Islam.
Besar Harapan kami agar warga masyarakat Tegalrejo mayoritas memeluk agama Islam dapat hidup berdampingan dengan tenang, aman, nyaman dan harmonis tanpa ada permasalahan.