HARIANE - Curah hujan di Semarang, Jawa Tengah yang tinggi masih menyisakan genangan air di sejumlah titik bahkan hingga hari ini Jumat, 15 Maret 2024.
BPBD Kota Semarang mencatat banjir yang terjadi sejak Rabu lalu berdampak pada 12 kecamatan dan 29 kelurahan dan menyebabkan ratusan warga harus mengungsi karena tempat tinggal yang tak aman.
BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk yang berlaku untuk sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Jawa Tengah, berlaku hingga 14 Maret 2024.
Selama periode 8-14 Maret 2024, BMKG mencatat wilayah Jawa Tengah khususnya Semarang mengalami hujan dengan kategori ekstrem.
Curah hujan di Semarang mencapai 238 mm/hari sehingga menyebabkan genangan air hingga ketinggian mendekati satu meter di sejumlah area.
Selain di Semarang, hujan dengan kategori ekstrem juga terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya di Kupang dengan curah hujan 156,8 mm/hari.
Melihat prospek cuaca beberapa hari ke depan, BMKG memprediksi wilayah Jawa Tengah masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sampai dengan 18 Maret 2024.
Hal tersebut disebabkan karena adanya tiga bibit siklon tropis di Indonesia yang berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan. Tiga bibit siklon tropis tersebut adalah:
1. Bibit Siklon Tropis 91S dengan kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56 - 65 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori SEDANG-TINGGI dalam 24 jam ke depan.
2. Bibit Siklon Tropis 94S dengan kecepatan angin maksimum 15 - 20 knots (28 - 37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999.9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori RENDAH dalam 24 jam ke depan.
3. Bibit Siklon Tropis 93P dengan kecepatan angin maksimum 20 - 25 knots (37 - 46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori RENDAH dalam 24 jam ke depan.
Maka dari itu, peningkatan curah hujan hingga minggu depan bisa memicu potensi dampak bencana hidrometeorologi selama periode 14-16 Maret 2024.