Idul Fitri 1444H
Bolehkan Qadha Puasa Ramadhan dan Puasa Syawal Bersamaan? Begini Hukumnya
HARIANE – Boleh atau tidaknya menggabungkan qadha puasa Ramadhan dan puasa Syawal sebaiknya diketahui supaya tidak salah kaprah.
Memasuki bulan Syawal, terdapat puasa sunnah selama enam hari dengan keutamaan dan pahala yang luar biasa. Hal tersebut tentu umat Islam tertarik untuk mengerjakannya.
Hanya saja bagi sebagian orang tertentu, mengerjakan puasa sunnah Syawal terasa sedikit sulit karena ia juga memiliki hutang puasa Ramadhan yang belum dibayar.
Lantas bolehkan seorang Muslim menggabungkan qadha puasa Ramadhan dan puasa Syawal? Berikut penjelasan selengkapnya.
Bolehkan Qadha Puasa Ramadhan dan Puasa Syawal Dilakukan Bersamaan?
Dilansir dari situs NU Online, seseorang yang memiliki hutang puasa Ramadhan sebaiknya segera mengqadha puasanya sebelum menjalankan puasa sunnah syawal.
Makruh hukumnya jika mereka mengerjakan puasa sunnah Syawal sebelum mengqadha puasa Ramadhan hingga tuntas.
Bahkan haram hukumnya jika ada seseorang yang sengaja tak berpuasa saat Ramadhan tanpa udzur yang dibenarkan syari’at, namun mengerjakan puasa sunnah Syawal.
Hal tersebut dijelaskan dalam kitab Nihayatul Muhtaj karya Syamsuddin Ar-Ramli berikut ini :
Artinya, “Masalah di Tanbih dan banyak ulama mengebutkan bahwa orang yang tidak berpuasa Ramadhan karena udzur, perjalanan, masih anak-anak, masih kufur, tidak dianjurkan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal, Abu Zur’ah berkata, tidak begitu juga. Ia tetap dapat pahala sunnah puasa Syawal meski tidak mendapatkan pahala yang dimaksud karena efeknya setelah Ramadhan sebagaimana tersebut di hadits. Tetapi jika ia sengaja tidak berpuasa di bulan Ramadhan tanpa uzur, maka haram baginya puasa sunnah. Masalah yang disebutkan Al-Mahamili mengikuti panjangan gurunya, Al-Jurjaini. (Orang utang puasa Ramadhan makruh berpuasa sunnah, kemakruhan puasa sunnah bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena udzur),”.