HARIANE – Islam Makhachev akhirnya buka suara soal alasannya melepas gelar juara kelas ringan (lightweight) UFC. Menurutnya, keputusan ini ia ambil agar petarung lain di divisi tersebut tidak terhambat kariernya.
Dalam wawancara terbaru dengan MMA Junkie, Islam Makhachev mengungkapkan bahwa sebenarnya ia tidak ingin melepas gelar juara kelas ringan.
Sebagaimana yang sering ia kemukakan, impian terbesarnya adalah memegang dua sabuk juara di dua divisi sekaligus (double champion), yakni mempertahankan sabuk juara kelas ringan dan merebut gelar juara kelas welter.
Kekalahan Belal Muhammad dari Jack Della Maddalena pada UFC 315 di Centre Bell, Montreal, Quebec, Kanada (10/5/2025) membuka kesempatan tersebut.
“Keputusan ini datang setelah Maddalena menjadi juara,” ujar Islam.
Namun, di sisi lain, ia merasa bahwa impiannya ini terlalu egois dan akan menimbulkan rasa tidak adil—bukan hanya bagi para penantang, tapi juga para penggemar UFC.
Untuk bertarung dengan Maddalena, ia harus menunggu sampai bulan Oktober atau November. Rentang waktu tersebut dibutuhkan Jack untuk melakukan pemulihan pasca pertarungan dengan Belal serta mempersiapkan diri menghadapi Islam.
Sementara itu, di kelas ringan, ia merasa tidak ada penantang yang benar-benar layak. Ilia Topuria menurutnya masih harus membuktikan diri di kelas ringan. Sementara, Charles Oliveira sudah pernah ia kalahkan.
Terlebih, ia merasa kecewa karena Arman Tsarukyan, satu-satunya petarung yang ia anggap layak, mundur hanya 24 jam sebelum pertarungan.
“Pertarungan terakhir saya terjadi pada Januari. Jika saya tidak bertarung lebih dari setahun di kelas ringan, itu tidak adil bagi petarung lain,” ujarnya.
Meski demikian, Islam Makhachev tidak menutup kemungkinan untuk kembali bertarung di kelas ringan setelah merebut gelar di kelas welter.
“Saya tidak tahu. Tapi kita lihat nanti. Kalau memang ada petarung yang menarik, saya bisa saja kembali,” ujarnya.****
