HARIANE - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui maklumat Nomor 1/MLM/I.O/E/2023 telah menetapkan berdasarkan hisab wujudul hilal bahwa tanggal Hari Raya Idul Adhan1444 H jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023.
Sedangkan Dalam Penetapan Hari Raya Idul Adha 1444 H, Kementerian Agama (Kemenag) RI baru akan melaksanakan sidang isbat penetapan 1 zulhijah 1444 H pada Minggu, 18 Juni 2023.
Mengapa Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan tanggal Hari Raya Idul Adha?
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bantul, Arba Riksawan Qomaru mengatakan bahwa Muhammadiyah telah sejak lama menentukan tanggal hari raya dengan caranya sendiri.
"Muhammadiyah kan memahami penentuan tanggal itu sudah sejak lama dengan caranya sendiri yaitu dengan hisab," ujar Qomaru kepada Hariane, Jumat, 16 Juni 2023.
Adapun hisab yang dilakukan oleh Muhammadiyah ini adalah sebuah metode penentuan tanggal dengan cara menghitung perputaran bumi, matahari dan bulan.
"Yaitu caranya dengan menghitung perputaran bumi, bulan dan juga matahari," ujar Qomaru.
Sebagai informasi penentuan pergantian hari dalam hijriah adalah ketika matahari terbenam. Hal ini tentu berbeda dengan penentuan pergantian hari pada masehi yaitu ketika jam 00.00.
Dalam menentukan tanggal Hari Raya Idul Adha atau hari besar islam lainya, ini tidak dapat terlepas dengan penentuan pergantian hari dalam Hijriah.
Adapun dalam menentukan pergantian hari, Qomaru mengatakan bahwa Muhammadiyah memiliki cara yang berbeda beberapa negara.
"Kesepakatan beberapa negara bahwa dapat dikatakan masuk bulan baru apabila ketika hilal sudah berada di atas tiga derajat. Muhammadiyah tidak seperti itu, menurut Muhammadiyah ketika posisi hilal sudah dinyatakan berada di atas ufuk saat matahari terbenam maka itu sudah dinyatakan memasuki bulan baru atau hari baru dalam hijriah," ujar Qomaru. ****