Berita
Cerita Suporter Arema Yohanes Prasetyo di Tragedi Kanjuruhan, Ungkap Luka-luka yang Diderita
Happy Sefbrina Anugrah
Cerita Suporter Arema Yohanes Prasetyo di Tragedi Kanjuruhan, Ungkap Luka-luka yang Diderita
Dari situlah Yohanes kemudian berinisiatif untuk turun ke lapangan dan memohon secara baik-baik kepada aparat kepolisian untuk tidak meneruskan tembakan.
"Pak polisi tolong jangan tembakkan gas air mata ke tribun, disitu banyak anak kecil,” ujar Yohanes.
BACA JUGA : Tangani Tragedi Kanjuruhan, Menko Polhukam Umumkan 13 Nama dalam TGIPFApalah daya, Yohanes justru malah mendapati serangan, “Waktu satu oknum itu berteriak sama saya, mulai membentak-bentak. Itu, Pak. Mulai ada serangan ke saya. Awal serangan itu dari belakang mengarah ke kepala saya. Itu serangan beberapa kali pak. Saya enggak melihat orangnya siapa, saya enggak melihat identitasnya karena mau melihat gimana, Pak.” Karena aksinya itu, ia bercerita bahwa mendapatkan memar di kepala, punggung, serta kaki kanan dan kiri. Yohanes juga mengatakan bahwa keributan dan tembakan gas air mata rupanya tak hanya terjadi di dalam lapangan tetapi juga di luar. “Saya kira keributan hanya di dalam stadion ternyata diluar juga sudah berantakan,” katanya. Adanya korban jiwa yang mencapai ratusan dalam tragedi Kanjuruhan Malang, suporter Arema Yohanes Prasetyo ini berharap agar para Aremania bisa mendapatkan keadilan. ****