Berita , D.I Yogyakarta
DKPP Bantul Akui Kesulitan Atasi Serangan Monyet Ekor Panjang di Lahan Pertanian Warga
HARIANE - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul mengaku kesulitan untuk mengatasi serangan monyet ekor panjang (MEP) yang merusak lahan pertanian warga.
Sampai saat ini, DKPP belum menemukan solusi ampuh yang bisa mengatasi konflik MEP dan masyarakat tersebut.
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengatakan, dari kajian yang telah dilakukan serangan MEP terjadi di empat wilayah kapanewon, meliputi Kapanewon Imogiri, Kapanewon Dlingo, Kapanewon Pundong dan Kapanewon Piyungan.
"Yang diserang itu tanaman palawija seperti kacang, jagung dan buah-buahan," katanya, Rabu, 11, Desember, 2024.
Serangan monyet ini mengakibatkan kerusakan pada tanaman petani yang akhirnya membuat gagal panen. Joko mengatakan sudah banyak masyarakat yang mengeluh karena serangan MEP. Namun demikian, pihaknya belum bisa menghadirkan solusi yang tepat untuk mengatasi hal ini.
Menurutnya, DKPP sudah sering berkomunikasi secara intensif dengan sejumlah instansi terkait, termasuk BKSDA, LSM dan organisasi lingkungan. Namun demikian, belum ada hasil yang optimal.
"Banyak yang mengeluh petani itu, tapi kita juga mengalami kesulitan. Beberapa kali melaksanakan koordinasi tapi belum ada jalan keluar yang paling baik," tuturnya.
"Kita sudah melaksanakan komunikasi dengan BKSDA maupun LSM. Tapi kita belum ada kesimpulan penanganan monyet ekor panjang yang praktis," sambungnya.****