HARIANE – Sejumlah warga Padukuhan Jimatan menuntut agar dukuh mereka yang berinisial DA mundur dari jabatannya. Tuntutan tersebut muncul karena DA diduga berselingkuh dengan seorang wanita yang telah memiliki anak darinya. Sebagai bentuk penyampaian aspirasi, warga mendatangi Kantor Kalurahan Jatirejo pada Rabu (18/6/2025).
Lurah Jatirejo, Novie Bayu Widyasmara, seusai pertemuan menyampaikan bahwa DA telah menyatakan kesediaannya untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan tersebut diambil demi menjaga kondusivitas lingkungan masyarakat di Padukuhan Jimatan.
“Aspirasi warga ini, nyuwun sewu, memang belum bisa dibuktikan. Namun, dengan legawa-nya Pak Dukuh DA, daripada menimbulkan gejolak di masyarakat, beliau bersedia mengundurkan diri demi ketenteraman bersama,” ujar Novie.
Meskipun demikian, Novie menegaskan bahwa pihak kalurahan tetap akan berkoordinasi dengan DA untuk memastikan keputusan itu diambil secara sadar dan bukan karena tekanan dari pihak mana pun, termasuk dari kalurahan.
“Kami tidak bisa memberikan tenggat waktu secara pasti. Kami juga tidak bisa langsung mengambil keputusan begitu saja. Kami akan duduk bersama Pak Dukuh, berdiskusi, dan memastikan ia mengundurkan diri bukan karena paksaan. Ini bukan semata tuntutan warga, apalagi dari lurah. Kami tidak akan memberhentikan dukuh jika tidak ada bukti administrasi yang sah,” tegasnya.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Jimatan, Aris Cahyono, membenarkan bahwa Dukuh Jimatan berinisial DA (50) dituntut mundur oleh warga karena diduga terlibat dalam kasus perselingkuhan. Menurutnya, warga telah kehilangan kepercayaan terhadap DA dan meminta Lurah Jatirejo untuk mengambil tindakan tegas.
“DA diduga punya selingkuhan, dan itu menjadi masalah besar. Warga sudah menyatakan mosi tidak percaya, dan kami telah mengadukannya ke pihak kalurahan. Pak Dukuh juga mengakui dan bersedia mundur,” ujar Aris.
Dugaan perselingkuhan ini mencuat setelah seorang wanita mengaku kepada warga bahwa ia menjalin hubungan dengan DA dan telah memiliki anak dari hubungan tersebut.
“Itu memang baru pengakuan dari pihak wanita. Tapi, selain pengakuan lisan, juga ada surat pernyataan dari Pak Dukuh yang menyatakan bahwa si wanita memiliki anak yang diakui sebagai anaknya,” jelas Aris.
Selain isu perselingkuhan, warga juga menilai kinerja DA selama menjabat sebagai dukuh kurang memuaskan. Bahkan, yang bersangkutan diketahui pernah dipanggil dan mendapat teguran dari Lurah sebelumnya.****