Berita , Headline
Proses Evakuasi Korban Gempa Turki dan Suriah Dinilai Lamban, Warga Kehilangan Harapan
Ima Rahma Mutia
Proses Evakuasi Korban Gempa Turki dan Suriah Dinilai Lamban, Warga Kehilangan Harapan
HARIANE – Proses evakuasi korban gempa Turki dan Suriah yang yang terjadi pada Senin, 6 Februari 2023 masih terus dilakukan.
Sayangnya proses evakuasi korban gempa Turki dan Suriah dinilai berjalan lamban hingga mengundang kritikan dari berbagai pihak.
Bahkan berdasarkan informasi dari Al Jazeera, akibat dari lambannya upaya evakuasi korban gempa Turki dan Suriah membuat warga kehilangan harapan.
Evakuasi Korban Gempa Turki dan Suriah Dinilai Lamban, ini Kata Erdogan
Gempa dengan kekuatan 7,8 skala richter yang mengguncang sebagian wilayah Turki dan Suriah meninggalkan duka yang mendalam bagi warganya. Per tanggal 8 Februari 2023, jumlah korban meninggal dunia dari bencana alam tersebut bahkan mencapai 12 ribu jiwa. Jumlah korban meninggal dunia diperkirakan akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu.BACA JUGA : 3 Fakta Gempa Turki dan Suriah, Sudah Diramal 3 Hari Sebelumnya?Tiga hari sejak kejadian nahas itu terjadi, banyak warga setempat yang mulai gusar dengan lambannya proses evakuasi korban gempa Turki dan Suriah. Bahkan tak sedikit yang mengkritik lambannya respon pemerintah Turki dalam upaya pencarian korban yang tertimbun puing-puing bangunan. “Negara ada dimana? Mereka ada dimana selama dua hari ini? Kami memohon pada mereka. Biarkan kita melakukan evakuasi sendiri, kita bisa mengeluarkan mereka,” ujar salah satu korban gempa bernama Sabiha Alinak. Menanggapi kabar tersebut, Erdogan mengklaim bahwa penyebab utama lambannya upaya evakuasi korban di Turki adalah cuaca dingin. Erdogan juga mengkritik balik ‘orang-orang tak bertanggung jawab’ yang menyebarkan kebohongan terkait dengan respon pemerintah Turki yang dianggap lamban dalam evakuasi korban. Tak berbeda jauh dengan Turki, proses evakuasi korban gempa bumi di Suriah juga berlangsung lambat. Duta Besar Suriah mengakui bahwa pemerintah saat ini kesulitan melakukan evakuasi karena terbatasnya peralatan. Namun disisi lain, ia juga menyalahkan perang yang terjadi dalam sepuluh tahun terakhir yang membuat negara mereka kekurangan sumber daya. Saat ini, lebih dari dua puluh negara telah mengirimkan bala bantuan untuk membantu tim penyelamat dari Turki dan Suriah untuk mencari korban. Namun disisi lain, kerusakan akibat gempa bumi dengan kekuatan 7,8 Magnitudo di Turki dan Suriah ternyata berskala besar. Steven Godby, ahli bencana alam dari Nottingham Trent University di UK menyatakan bahwa seiring berjalannya waktu, harapan hidup korban semakin menipis.
BACA JUGA : Korban Gempa Turki Suriah Tembus 7.800 Jiwa, UNICEF: Ribuan Anak Mungkin Tidak Selamat“Harapan hidup dalam kurun waktu 24 jam adalah 74%, diatas 72 jam adalah 22% dan pada hari ke lima tersisa 6%,” ujar Steven Godby. Demikian informasi terkait upaya evakuasi korban gempa Turki dan Suriah yang dinilai lambat oleh warga setempat serta pembelaan dari Erdogan. ****
1