Sylla menyatakan kebanggaannya atas semangat tim: “Kami menunjukkan arti sebenarnya dari sebuah tim. Ketika satu orang jatuh, yang lain siap mengisi dan tampil maksimal.”
Brasil sendiri dipimpin oleh kapten Gabriela ‘Gabi’ Guimarães yang mencetak 15 poin, diikuti Julia Kudiess dengan 12 poin dari 7 kill dan 5 blok. Namun konsistensi permainan menjadi tantangan bagi Brasil.
“Kami sempat tampil bagus di set pertama, tapi tidak cukup konsisten. Mengalahkan tim seperti Italia membutuhkan lebih dari sekadar permainan bagus sesaat,” ujar Gabi.
Secara statistik, Italia unggul dalam semua aspek: serangan (58 vs 45), blok (14 vs 12), dan servis ace (3 vs 2). Meski demikian, Italia juga membuat lebih banyak kesalahan (28 poin) dibandingkan Brasil (22 poin).
Dengan gelar ketiga ini, Italia kini sejajar dengan Amerika Serikat sebagai tim tersukses sepanjang sejarah VNL Putri. Kemenangan berturut-turut di Olimpiade Paris 2024 dan VNL 2025 juga menegaskan status Italia sebagai peringkat satu dunia saat ini.****