HARIANE - Istilah strawberry generation atau generasi stroberi bukanlah istilah yang asing saat ini. Istilah ini awalnya ditujukan pada generasi kelahiran tahun 1980-an yang kemudian muncul kembali karena seringkali dikaitkan dengan generasi Z.
Labeling kreatif tetapi rapuh dianggap menggambarkan karakter generasi Z yang sama seperti buah stroberi. Namun apakah labeling generasi stroberi ini menggambarkan semua generasi Z?
Dalam arikel ini akan membahas apa itu strawberry generation dan bagaimana karakteristiknya melekat pada generasi Z melalui konstruksi sosial.
Apa itu Generasi Stroberi?
Menurut Prof. Rhenald Kasali dalam buku Strawberry Generation (2018), strawberry generation adalah generasi yang kaya akan gagasan kreatif tetapi mudah menyerah dan sakit hati.
Istilah generasi stroberi bukanlah penggambaran rentang usia tetapi lebih kepada situasi tertentu yang terkait dengan tekanan sosial.
Buah stroberi dipilih karena memiliki penampilan indah dan eksotis, tetapi ketika diinjak atau ditekan, buah tersebut rentan hancur dengan mudah.
Seperti yang kita ketahui, generasi muda saat ini sering disebut sebagai generasi digital native karena memiliki keterampilan teknologi dan pengetahuan yang lebih tinggi daripada generasi sebelumnya. Mereka lahir dalam era perkembangan teknologi digital yang pesat.
Namun, ketika menghadapi tantangan, mereka cenderung cepat menyerah pada situasi. Kemampuan untuk bertahan dalam kondisi yang tidak nyaman belum sepenuhnya dikuasai oleh mereka, sehingga dapat dibandingkan dengan buah stroberi yang rentan terluka.
Karakteristik Generasi Stroberi
Dalam Dakwah Muhammadiyah dalam Masyarakat Digital oleh Muchlas, dkk., (2022: 150-151), disebutkan ada tiga karakteristik utama stawberry generation yaitu: