HARIANE - Mendekati pelaksanaan Pilkada Gunungkidul, suhu politik di internal Partai Gerindra justru memanas. Pasalnya, sejumlah kader dari partai ini membelot memberikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 3, Sunaryanta-Mahmud Ardi Widanta.
Sebagaimana diketahui, DPC Gerindra bersama dengan Partai NasDem, PKS, dan Demokrat telah resmi mengusung pasangan calon Sutrisna Wibawa-Sumanto. Dengan adanya penyebrangan yang dipimpin oleh Ngadiyono, bak genderang perang ditabuh di internal Gerindra Gunungkidul.
Kader militan Gerindra Gunungkidul, Ngadiyono, mengatakan bahwa sejak beberapa waktu terakhir, DPC Gerindra Gunungkidul dalam kondisi tidak baik-baik saja. Terdapat silang pendapat di beberapa pengurus partai, khususnya Pimpinan Anak Cabang (PAC), yang kemudian membuat sebagian dari mereka berbalik memberikan dukungan kepada paslon lain dan tidak mendukung paslon yang diusung oleh Gerindra.
"Banyak yang pindah haluan dari yang tadinya patuh dan tunduk pada keputusan partai, kemudian memberikan dukungan kepada paslon nomor urut 3," kata Ngadiyono.
Dikatakan Ngadiyono, faktor yang mendorong para kader militan ini melakukan penyebrangan adalah kurangnya perhatian untuk kalangan PAC dalam keorganisasian dan kepartaian. Sehingga, mereka seolah digantung dengan status dalam partai.
"Ya, memang begitu kondisinya. Kenapa saya saat ini membawa nama Gerindra dalam deklarasi ini? Karena saya masih bagian dari partai. Saat Pemilu kemarin, kami masih berupaya semaksimal mungkin memenangkan Prabowo-Gibran, namun di Pilkada 2024 Gunungkidul, kami beda pilihan," tandasnya.
Ngadiyono, yang sempat menjabat Ketua DPC Gerindra Gunungkidul, mengungkapkan bahwa dalam deklarasi dukungan kepada Sunaryanta-Ardi, diikuti oleh 18 pengurus PAC lama dan 7 PAC kepengurusan baru. Status kepartaiannya sendiri ia juga tidak tahu.
"Posisi saya di Gerindra sebagai apa saja saya tidak tahu untuk sekarang ini," imbuh dia.
Menurutnya, ada banyak pertimbangan hingga dirinya memboyong puluhan kader untuk memberikan dukungan kepada Sunaryanta-Ardi. Dengan program yang diusung dan mengetahui kondisi pemerintahan Gunungkidul saat ini, menjadi bekal bagi incumbent untuk kembali mendapatkan simpati masyarakat.
Termasuk salah satunya power dari Mahmud Ardi Widanta, yang notabene merupakan anak dari salah satu pimpinan di DPP PAN dan anggota DPR RI. Dengan hal tersebut, tidak menutup kemungkinan akan memudahkan dalam mengakses anggaran dan program dari pemerintah pusat.
"Ada banyak pertimbangan, dan kami yakin Sunaryanta akan memimpin Gunungkidul untuk satu periode lagi," paparnya.
Ngadiyono menambahkan bahwa ia bersama dengan puluhan kader ini telah berkomitmen untuk membantu mengumpulkan dukungan guna memenangkan Sunaryanta-Ardi. Sebagai bentuk komitmennya, para tokoh ini akan melakukan roadshow ke berbagai lokasi di Gunungkidul untuk mengenalkan diri dan mendapatkan dukungan masyarakat.