HARIANE – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul menyebut ada tiga ekor sapi milik warga Gunungkidul yang dibeli oleh Presiden Prabowo Subianto untuk hewan kurban.
"Iya benar, ada tiga ekor sapi Gunungkidul yang dibeli Presiden untuk banpres kurban," kata Wibawanti Wulandari, Senin (26/05/2025).
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa kualitas sapi dari Gunungkidul terjamin. Meski sempat diterpa berbagai jenis penyakit ternak seperti antraks, penyakit mulut dan kuku (PMK), dan LSD, namun kualitasnya tetap terjamin dan aman untuk diperjualbelikan.
Adapun ternak milik warga Gunungkidul yang dibeli oleh Presiden di antaranya adalah sapi jenis PO milik Suraya, warga Tempuran Wetan, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, dengan bobot 860 kg.
Sapi ini dibeli dengan harga Rp70 juta dan nantinya akan menjadi hewan kurban Presiden di Ponpes Musaid Bin Rabi Ar Rasyidi, Pundak, Jepitu, Girisubo.
Kemudian, satu ekor sapi limosin milik Sarwanto, warga Nogosari, Bandung, Playen, dengan bobot 1,1 ton akan dikirim ke Gedung Agung, dengan harga beli Rp90 juta.
Selain itu, satu ekor sapi jenis limosin dengan bobot 950 kilogram milik Heri Supriyanto, warga Bandung, Bandung, Playen, juga dibeli dan akan dikirim untuk kebutuhan di Balai Kota.
"Ini merupakan bentuk konkret bahwa kualitas ternak lokal juga sangat bagus. Untuk menjaga kesehatan dan keamanan ternak ini, kami menerjunkan petugas untuk secara berkala melakukan pemantauan," tandasnya.
Salah satu pemilik ternak yang dibeli Presiden, Sarwanto, mengatakan dirinya tidak menyangka apabila sapi yang ia pelihara lolos menjadi pilihan hewan kurban Presiden di tahun 2025 ini. Saat itu, dirinya dihubungi oleh dinas yang sedang mencari sapi jumbo untuk kurban Presiden.
Tanpa ragu, ia menawarkan sapi miliknya yang berukuran besar tersebut. Tak berselang lama, petugas datang untuk melakukan pengecekan kesehatan, uji laboratorium, hingga verifikasi UPT. Beberapa waktu kemudian, sapinya dinyatakan lolos.
"Ini kebanggaan luar biasa untuk saya dan keluarga," ucap Sarwanto.
Ia menceritakan, sapi jumbo tersebut ia pelihara sejak usia 10 bulan dengan bobot 200 kilogram. Selama 2,5 tahun, sapi tersebut ia rawat dengan baik hingga mencapai bobot 1,1 ton.