HARIANE – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul mendistribusikan puluhan ton benih jagung kepada kelompok tani untuk ditanam di lahan pertanian masing-masing.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, mengatakan pihaknya telah mendistribusikan 88.110 kilogram atau 88,1 ton benih jagung kepada petani di wilayah Gunungkidul. Puluhan ton benih bantuan tersebut dibagikan kepada 572 kelompok tani yang tersebar di hampir seluruh kapanewon.
“Nantinya benih ini akan ditanam atau dikembangkan oleh petani di lahan seluas 5.875 hektare,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemberian bantuan benih jagung ini bertujuan untuk mendorong kemajuan sektor pertanian di daerah, sekaligus meringankan beban petani agar tidak seluruhnya membeli benih secara mandiri.
“Kelompok tani penerima bantuan ini sudah melalui proses penjaringan oleh petugas. Setiap tahunnya kami usahakan agar penerima bantuan berbeda, supaya merata dan semua kelompok merasakan bantuan dari pemerintah,” jelasnya.
Selain dikenal sebagai penghasil padi, Gunungkidul juga memiliki potensi besar dalam produksi jagung, kacang tanah, kedelai, serta ubi kayu.
Berdasarkan data yang ada, lahan di seluruh kapanewon di Gunungkidul digunakan untuk menanam tanaman pangan tersebut. Pada tahun 2024 lalu, produktivitas jagung mencapai 283.879,86 ton, dengan rata-rata produksi sebesar 54,97 kuintal per hektare.
Sementara itu, produksi kedelai tercatat sebanyak 891,12 ton, ubi kayu mencapai 625.665,12 ton, dan kacang tanah mencapai 41.037,94 ton.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono, menambahkan bahwa bantuan benih jagung sudah mulai kembali didistribusikan. Berdasarkan data subround 1 (Januari–April), produktivitas jagung pipil kering telah mencapai 258.416 ton, dan jumlah tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah sepanjang tahun.
“Dalam satu tahun, panen dihitung dari tiga subround: Januari–April, Mei–Agustus, dan September–Desember. Jumlah produktivitas masih akan terus bertambah,” ucap Raharjo.
Ia menambahkan, pada musim kemarau 2025 ini masih sering terjadi hujan. Pemerintah memprediksi hasil panen untuk musim tanam berikutnya—baik padi, jagung, kacang tanah, kedelai, ubi kayu, tanaman hortikultura, maupun perkebunan—akan meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya.
“Diprediksi hasil pertanian tahun ini akan sangat baik dengan kondisi cuaca seperti sekarang. Meskipun untuk tanaman bawang merah sempat ada yang terendam, secara keseluruhan aman dan kami yakin produktivitasnya akan jauh lebih baik dan melimpah,” pungkasnya.****