Investasi di Jawa Barat Tertinggi Selama Tiga Tahun Berturut-turut, Ridwan Kamil Ungkap 4 Alasan Dibalik Pencapaian Tersebut
HARIANE - Pencapaian investasi di Jawa Barat tertinggi di Indonesia selama tiga tahun berturut-turut (2020-2022) telah menjadi prestasi yang dibanggakan oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.Dalam Rakornas Transisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Gedung AA Maramis kantor Kementerian Keuangan Kamis, 26 Januari 2023 Ridwan Kamil menyampaikan realisasi investasi di Jawa Barat tertinggi pada tahun 2022 ini mencapai Rp. 174 triliun.Adapun berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada 2020, nilai investasi di Jawa Barat tertinggi mencapai Rp120 triliun atau 14,6 persen dari total realisasi investasi nasional Rp826,2 triliun. Pencapaian investasi di Jawa Barat tertinggi ini kembali terjadi padai tahun 2021. Bahkan meningkat dari tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 136 triliun (15,1 persen). Di mana nilai ini melampaui target yang ditetapkan BKPM, yaitu Rp 127 triliun.
Alasan Dibalik Investasi di Jawa Barat Tertinggi Selama 3 Tahun Berturut-turut
Ridwan Kamil menyampaikan pencapain investasi di Jawa Barat tertinggi. (Foto: Pemprov Jabar)Ridwan Kamil menjelaskan bahwa, Jabar juara investasi selama tiga tahun berturut-turut tersebut merupakan sebuah anomali. Pasalnya, selama rentang tahun 2020-2022 pandemi Covid-19 memporak-porandakan sendi perekonomian tak terkecuali Indonesia. Anomali lainnya adalah tingginya upah buruh di Jabar ternyata tak menyurutkan perusahaan baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk berinvestasi di Jabar. Selanjutnya, Ridwan Kamil pun mengungkapkan alasan mengapa Jabar bisa selalu jadi primadona bagi para investor, diantaranya yaitu:
1. Infrastruktur Jawa Barat
Di mata investor, infrastruktur Jabar dinilai paling memadai dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Bahkan sembilan ruas jalan tol kini sedang dibangun di berbagai daerah, termasuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang direncanakan Juni 2023 mulai beroperasi dan menjadi proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara.