Berita
Jelang Pemilu 2024, Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir Beri Pesan Untuk Pejabat Publik
HARIANE - Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan kepada para kontestan dan pendukung pada Pemilu 2024 untuk berkontestasi secara demokratis, menjunjung tinggi kejujuran, keterpercayaan, dan lapang hati, serta siap menang dan siap kalah.
"Seluruh pihak yang berkontestasi siapapun yang menang dan memperoleh mandat rakyat benar-benar hasilnya autentik, tidak takabur diri, serta bebas dari hisab dan hujatan publik,” kata Haedar, Senin, 12, Februari, 2024.
Pesan ini disampaikan untuk pejabat publik baik itu yang ada di aparat TNI, Polri, dan seluruh pihak penyelenggara pemerintahan dari pusat sampai daerah. Haedar berharap kepada aparat selalu menjunjung jiwa patriot, profesional, menjaga moralitas, dan tanggung jawab konstitusinya dalam melaksanakan pemilu.
Pesan serupa juga Haedar tujukan pada penyelenggara pemilu yaitu KPU, Bawaslu, dan berbagai lembaga terkait untuk berintegritas. Mereka diharapkan menjadi wasit yang memiliki tanggung jawab tidak hanya keduniaan, tapi juga di hari akhir.
"Pemilu yang bersih tanpa penyimpangan menjadi dan mesti menjadi komitmen dan budaya politik seluruh elit dan warga serta penyelenggara negara, dan komponen bangsa," tutur Haedar.
Setelah melewati lima pemilu, lanjut dia, bangsa ini diharapkan pada Pemilu 2024 ini akan berjalan lebih baik, bersih, dan lebih bermartabat sejalan dengan peraturan yang berlaku. Sebab, kata Haedar, jika terjadi penyimpangan dan tidak sejalan sesuai konstitusi, dikhawatirkan akan menimbulkan insiden buruk.
Namun jika nanti setelah penyelenggaraan Pemilu 2024 terjadi sengketa melalui jalur hukum. Maka hukum yang harus berlaku adalah yang lurus disertai kejujuran, akuntabel, terbuka, dan mengedepankan etika luhur.
"Keteladanannya dengan taat konstitusi dan mau menyelesaikan sengketa Pemilu secara elegan, melalui jalur hukum yang berlaku disertai jiwa kenegarawanan yang utama. Jauhi segala provokasi dan anarki yang dapat mencederai demokrasi dan merusak masa depan negeri," ujarnya Haedar.
Dia juga berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya dan tidak menjadi golongan putih (golput). Sebab penyaluran suara yang mereka lakukan bagian dari wujud tanggung jawab kebangsaan. Maka rakyat diharapkan mengikuti Pemilu dengan tertib, aman, damai, taat, cerdas, kritis, dewasa, beretika, toleran dan menjaga persaudaraan.****