Berita
Beredar Kabar Nyamuk Wolbachia Dikendalikan sebagai Senjata Pembunuh Manusia, Begini Faktanya
HARIANE - Beredar informasi di media sosial TikTok bahwa nyamuk Wolbachia dapat dikendalikan oleh sistem digital terkontrol.
Dalam informasi yang beredar tersebut, disebutkan bahwa nyamuk ini diklaim sebagai senjata untuk membunuh manusia.
Namun faktanya, informasi tersebut tidak benar. Seperti dirilis Kominfo, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut bahwa nyamuk Wolbachia tidak memiliki chip.
Lantas, seperti apa inovasi teknologi nyamuk Wolbachia yang sedang ramai dibicarakan ini?
Apa Itu Inovasi Wolbachia?
Seperti dirilis Kementerian Kesehatan RI, Wolbachia merupakan bakteri simbiotik yang secara alami ada pada hampir 70 persen spesies serangga di dunia, termasuk nyamuk.
Bakteri Wolbachia pada nyamuk Aedes Aegypti akan menyebabkan virus demam berdarah pada nyamuk tidak bisa berkembang sehingga tidak bisa menularkan penyakit demam berdarah.
Tidak ada manipulasi genetik pada bakteri Wolbachia dan nyamuk Aedes Aegypti karena secara alami telah ada di alam.
Inovasi Wolbachia diterapkan karena tingginya kasus demam berdarah di Indonesia yang mencapai 74.000 hingga 140.000 kasus per tahun.
Sementara angka kematian akibat demam berdarah antara 700-1.300 kasus per tahun.
Upaya penanganan DBD melalui fogging, Larvasida, 3M, dan lainnya belum dapat menekan tingginya kasus DBD.
Dalam sebuah penelitian di Yogyakarta, terdapat penurunan 77,1 persen kasus dengue dan penurunan 86,2 persen rawat inap setelah menerapkan inovasi Wolbachia.