Berita , D.I Yogyakarta
Kasus Perusakan Makam non-Muslim di Banguntapan Bantul, Panewu: Baru Pertama Kali
HARIANE - Panewu Banguntapan I Nyoman Gunarsa menyebut kasus perusakan makam non-Muslim yang terjadi di wilayah Kalurahan Baturetno merupakan yang pertama kalinya. Total, ada 11 makam yang ditemukan rusak di dua lokasi berbeda.
I Nyoman Gunarsa menyebut dua titik makam yang dirusak itu masuk ke wilayah Padukuhan Kalangan dan Ironayan. Masing-masing, satu makam di Dusun Ironayan dan 10 makam di Dusun Kalangan.
"Yang paling banyak di Kalangan, ada 10 makam yang dirusak. Satu lagi di Ironayan. Kalau yang sepuluh itu, tiga makam permanen dan tujuh nisan kayu yang dirusak," katanya, Senin (19/5/2025).
Dia menyebut akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, termasuk berkomunikasi dengan Forum Keragaman Umat Beragama (FKUB) Banguntapan. Komunikasi ini diharapkan dapat meredam gejolak yang mungkin meluas di masyarakat.
"Dalam waktu dekat, kita juga akan melakukan langkah-langkah koordinasi untuk menghindari barangkali ada hal-hal yang masyarakat salah informasi, jangan sampai lebih meluas lagi," tuturnya.
Sementara itu, I Nyoman menyebut peristiwa perusakan makam yang terjadi di wilayahnya baru pertama kali ini terjadi. Ia juga belum bisa memastikan motif dari perusakan tersebut.
"Selama saya menjadi panewu empat tahun di Banguntapan, ini baru pertama kali. Mungkin kita harus antisipasi dengan FKUB dan teman-teman semua pihak, kapanewon, FKUB, Polsek dan Koramil, pak lurah dan jajarannya. Kita akan lakukan langkah-langkah tindakan selanjutnya," katanya.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyebut telah menerima laporan dari ahli waris. Proses penyelidikan telah dilakukan dengan menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi.
"Kami sedang mengumpulkan bukti dari CCTV, karena di sekitar lokasi ada sekolah dan rumah warga. Saat ini sudah ada tiga saksi yang dimintai keterangan,” kata Jeffry.