HARIANE - Dalam rentang waktu 1 bulan, lebih dari 10.022 warga sipil tewas di Gaza. Dari jumlah tersebut, 4.104 diantaranya merupakan anak-anak.
Dilansir dari Al Jazeera, sejak Israel melakukan operasi militer ke wilayah Palestina pada 7 Oktober 2023, korban tewas telah mencapai 11.590 jiwa. Dari Jumlah tersebut, 10.022 tewas di Gaza, 163 di Tepi Barat dan 1.405 di wilayah kependudukan Israel.
"Angka tersebut diperkirakan lebih tinggi sebab setidaknya masih ada 2000 orang tertimbun reruntuhan," demikian laporan jurnalis Hani Mahmoud.
Sementara, jumlah korban terluka mencapai 33.108 orang. Terdiri dari 25.408 orang di Gaza, 2.100 orang di Tepi Barat dan 5.600 orang di wilayah kependudukan Israel.
Hingga detik ini, kekejaman Israel terus berlanjut dengan terus menluncurkan serangan bom udara ke wilayah pemukiman di Palestina.Israel berdalih, serangan yang meluluhlantakkan pemukiman di Palestina ini bertujuan untuk menghancurkan bunker dan lorong-lorong yang digunakan oleh Hamas.
Namun, meski hingga saat ini, dalih itu tidak pernah terbukti, Israel tetap tak menghentikan serangan. Terbaru, bom Israel kembali menghancurkan rumah sakit anak-anak, Al Nasser yang dipenuhi pasien.
Relief Chief PBB, Martin Griffiths secara tegas mengatakan jika aksi militer Israel ini adalah pelanggaran kemanusiaan.
"Sebanyak 10.000 orang dikabarkan telah tewas sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. 10.000 orang dalam satu bulan. Ini melanggar kemanusiaan," Cuitnya.
36 Jurnalis Tewas saat Bertugas
Selain menewaskan warga sipil, hujan bom yang lancarkan Israel ke wilayah Palestina juga merenggut 36 nyawa jurnalis.
Dari jumlah tersebut, 31 merupakan wartawan Pelestina, 4 wartawan Israel dan 1 wartawan Lebanon.
Perlu dicatat, Jurnalis merupakan salah satu pihak yang harus dilindungi dalam sebuah peperangan berdasar Hukum Humaniter Internasional.