HARIANE - Setelah lebih dari sebulan tidak diguyur hujan, masyarakat yang berada di sejumlah wilayah Kabupaten Gunungkidul sudah mulai terdampak kekeringan. Masyarakat saat ini harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Salah satu wilayah yang saat ini sudah mengalami dampaknya ialah di Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul.
"Hujan sudah tidak turun sejak satu bulan terakhir, warga mulai membeli air," kata Carik Kalurahan Girisuko, Wahyu Setyoningsih saat dihubungi melalui telepon pada Senin, 20 Mei 2024.
Wahyu menambahkan, warga di kalurahannya akhir-akhir ini sudah mulai membeli air dari tangki swasta. Untuk satu tangi dengan kapasitas 5.000 liter, rata-rata dijual dengan harga Rp140.000 hingga Rp170.000, tergantung jarak dengan bak penampung.
"Lamanya penggunaan air satu tangki tergantung kebutuhan,"kata Wahyu.
Dia dan warga yang lain berharap, di wilayahnya segera dibangun saluran air bersih. Sehingga, pada saat musim kemarau tiba, warga tidak lagi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
Pihaknya juga akan segera mengajukan permohonan bantuan air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, untuk bulan Juni mendatang.
Secara terpisah, Ketua Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Purwono mengatakan bahwa saat ini masih belum menerima ajuan permohonan air bersih dari kalurahan. Penyaluran air bersih baru bisa dilakukan setelah adanya permohonan tertulis dari kalurahan.
"Kemungkinan mulai pada bulan Juni. Prinsipnya jika ada permintaan dan kita cek, langsung disalurkan," jelas Purwono.
Lebih lanjut, Purwono menjelaskan bahwa pada tahun ini BPBD Kabupaten Gunungkidul sudah menganggarkan sebanyak 1.000 tangki untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.****