Harianesia , Artikel

Mbah Welas, Penjual Mainan Bambu Asal Gunungkidul Dapat Bantuan Presiden

profile picture Pandu S
Pandu S
Mbah Welas, Penjual Mainan Bambu Asal Gunungkidul Yang Mendapat Bantuan Presiden
Mbah Welas Saat Menerima Bantuan Dari Presiden Republik Indonesia. (Foto: Hariane/Pandu)

HARIANE - Seorang lansia di Kabupaten Gunungkidul yang kesehariannya menjadi pengrajin bambu dan menjualnya di Pasar  Beringharjo, Yogyakarta mendapat bantuan dari Presiden Joko Widodo.

Perjuangannya dalam menafkahi keluarganya dengan menjual mainan tradisional tersebut menarik perhatian tersendiri dari Presiden. 

Ia adalah Partono (78) atau akrab disapa Mbah Welas. Bertempat tinggal di Padukuhan Ngepoh, Kalurahan Semin, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul tersebut seakan mendapat rejeki nomplok.

Mbah Welas tinggal di rumahnya bersama anak dan menantunya. Hal yang tidak disangka oleh Mbah Welas, melalui utusannya, Presiden Joko Widodo memberikan bingkisan sembako dan modal usaha, pada Kamis (29/8/2024) siang. 

Saat ditemui di rumahnya oleh Hariane.com, Mbah Welas menceritakan, meski usianya sudah tua, namun dia tetap berusaha untuk bisa mencari nafkah.

Setiap tiga hari dalam seminggu, atau tepatnya setiap Hari Jumat hingga Minggu, Mbah Welas meninggalkan rumah menuju Kota Jogja untuk menjajakan mainan bambu yang telah dibuatnya. 

"Tidak pulang ke rumah selama tiga hari, jadi selama di Jogja saya mencari tempat untuk bisa tidur, entah itu di gudang pasar maupun di emperan depan toko dengan membawa mainan bambu saya," kata Mbah Welas, Kamis (29/8/2024). 

Mbah Welas menjelaskan, mainan yang berbahan dasar bambu tersebut dijualnya dengan harga Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu. 

Untuk menuju Kota Jogja, terkadang Mbah Welas menumpang ke mobil orang lain ataupun naik bus dari Wonosari menuju Kota Jogja. 

"Sudah tujuh tahun saya menjual mainan ini, alhamdulilah dapat memenuhi biaya hidup di masa tua," jelasnya. 

Di keluarga Mbah Welas, ia hidup bersama istri dan dua orang anak perempuan. Namun, pada beberapa tahun yang lalu anak sulungnya telah meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya. 

Selain dijual di Pasar Beringharjo, mainan bambu hasil karyanya juga biasa dijual hingha ke luar daerah. Bersama menantunya, mainan bambu tersebut juga dikirim ke Bali untuk dipasarkan.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Diam: Jalan Menuju Distopia

Diam: Jalan Menuju Distopia

Senin, 05 Mei 2025
Daftar 19 Kloter Jemaah Haji 2025 Berangkat 6 Mei, Cek Jam Penerbangannya Disini

Daftar 19 Kloter Jemaah Haji 2025 Berangkat 6 Mei, Cek Jam Penerbangannya Disini

Senin, 05 Mei 2025
Gunungkidul Terima 2 Kuota Transmigrasi, Berikut Kota Tujuannya

Gunungkidul Terima 2 Kuota Transmigrasi, Berikut Kota Tujuannya

Senin, 05 Mei 2025
Duh! Akses Air Bersih Belum Menjangkau Seluruh Warga Gunungkidul, Ini Upaya Pemerintah Daerah

Duh! Akses Air Bersih Belum Menjangkau Seluruh Warga Gunungkidul, Ini Upaya Pemerintah Daerah

Senin, 05 Mei 2025
Harga Emas Antam Hari ini Senin 5 Mei 2025 Naik Tipis, LM 5 ...

Harga Emas Antam Hari ini Senin 5 Mei 2025 Naik Tipis, LM 5 ...

Senin, 05 Mei 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Senin 5 Mei 2025, Merangkak Naik atau Turun ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Senin 5 Mei 2025, Merangkak Naik atau Turun ...

Senin, 05 Mei 2025
Senasib dengan Mbah Tupon, Warga Tamantirto Bantul Jadi Korban Mafia Tanah

Senasib dengan Mbah Tupon, Warga Tamantirto Bantul Jadi Korban Mafia Tanah

Minggu, 04 Mei 2025
Presiden Prabowo Resmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soetta

Presiden Prabowo Resmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soetta

Minggu, 04 Mei 2025
Korea Selatan Eratkan Hubungan dengan Kulon Progo, Ada Pelatihan hingga Kursus Bahasa di ...

Korea Selatan Eratkan Hubungan dengan Kulon Progo, Ada Pelatihan hingga Kursus Bahasa di ...

Minggu, 04 Mei 2025
Disundul Pick Up dari Belakang, Seorang Ibu Kehilangan Nyawa

Disundul Pick Up dari Belakang, Seorang Ibu Kehilangan Nyawa

Minggu, 04 Mei 2025