Berita , Gaya Hidup , Artikel
Menu Buka Puasa Sehat Menurut dr. Zaidul Akbar, Makanan yang Pertama Kali Harus Dikonsumsi Saat Berbuka
Ichsan Muttaqin
Menu buka puasa sehat menurut dr. Zaidul Akbar agar badan lebih bugar. (Foto: Pixabay/Silviarita)
Fungsi dari infused water ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesehatan, terutama bagi kesehatan pencernaan. Kandungan dari infused water merupakan sumber makanan bakteri baik dalam usus.
Setelah selesai melaksanakan sholat maghrib, bisa dilanjutkan dengan mengonsumsi buah-buahan. Cara penyajiannya yaitu dengan menambahkan sumber mineral (madu dan sedikit garam) dalam potongan buah-buahan yang segar.
Setelah itu dilanjutkan dengan minum teh dari rempah, misalnya ketumbar, kayu manis atau sereh. Cara pembuatannya hanya dengan menyeduh rempah tersebut dengan air panas.
Kemudian setelah melaksanakan ibadah sholat tarawih, dilanjutkan dengan mengonsumsi sayuran, bisa dimasak sebagai sayur bening atau dikukus.
Lebih lanjut, dr. Zaidul Akbar menambahkan bahwa saat mengonsumsi sayuran sebaiknya ditambah dengan paprika, karena kandungan vitamin C dalam paprika tiga kali lipat lebih banyak dari buah jeruk.
Dia juga menjelaskan bahwa sayuran yang dikonsumsi dalam menu buka puasa sehat menurut dr. Zaidul Akbar dapat menggantikan sel tubuh yang rusak dan juga rendah kalori, namun tinggi kandungan mineral.
Selanjutnya bisa dilanjutkan dengan mengonsumsi jenis kacang-kacangan, seperti kacang almond, Brazilian Nut, macademia, kacang arab atau bisa kacang merah.
Kacang hijau dan kacang kedelai sebaiknya dihindari oleh laki-laki, karena kedua kacang tersebut tinggi akan kadar esterogen. Termasuk juga susu kedelai, sebaiknya tidak dikonsumsi secara sering oleh laki-laki.
Apabila seorang laki-laki sering mengonsumsi kedua jenis kacang tersebut, akibatnya akan ada perubahan perilaku yang dimiliki, lebih feminim.
Yang paling penting, menurut dr. Zaidul Akbar dalam menjalani puasa agar tetap sehat dan bugar adalah dengan tidak atau mengurangi konsumsi tepung terigu, gula pasir, minyak goreng sawit, nasi putih dan makanan olahan seperti nugget dan sosis.
Dalam hal ini, penggunaan minyak goreng sawit sebaiknya diganti dengan minyak kelapa, karena minyak goreng sawit mengandung lemak trans yang sangat sulit dicerna oleh sistem pencernaan.
Sementara itu, kandungan dalam minyak kelapa adalah lemak jenuh, sehingga minyak ini lebih baik daripada minyak goreng sawit.