Berita , D.I Yogyakarta
Muncul Wacana Penataan Pantai Sanglen oleh Keraton Yogyakarta, Sejumlah Warga Malah Bangun Warung Baru
HARIANE – Sebagai upaya untuk memastikan tidak adanya penyalahgunaan fungsi lahan Sultan Ground (SG) dan Tanah Kalurahan, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat berencana melakukan penertiban di kawasan Pantai Sanglen, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul.
Penertiban tersebut dilakukan karena hingga saat ini masih terdapat sejumlah warung yang berdiri di atas tanah SG.
Diketahui, tanah SG di kawasan Pantai Sanglen telah diterbitkan Surat Palilah kepada PT Biru Bianti Indonesia. Surat tersebut terbit pada tahun 2022 dan telah diperpanjang pada tahun 2024.
Sementara itu, untuk area Tanah Kalurahan, telah diterbitkan SK Gubernur DIY No. 72/IZ/2025 tanggal 14 Mei 2025, yang menyebutkan bahwa Kalurahan Kemadang diberikan izin untuk menyewakan lahan seluas 30.000 meter persegi kepada investor yang sama, yaitu PT Biru Bianti Indonesia.
Untuk menuju kawasan Pantai Sanglen, terdapat dua jalur masuk. Jalur pertama adalah melalui jalan dekat pintu masuk Pantai Sepanjang. Jalur tersebut sudah dipasang dua portal yang menutup akses jalan.
Sementara itu, jalur kedua berada di dekat akses menuju Pantai Watu Kodok. Jalur ini sebelumnya sempat ditutup oleh pihak Keraton pada Maret 2022, namun kemudian dibongkar kembali oleh warga.
Saat tim Hariane.com mendatangi lokasi pada Rabu (2/7/2025) siang, masih terlihat sejumlah bangunan warung yang berdiri di atas tanah SG.
Bahkan, beberapa bangunan tampak baru dan masih terdapat aktivitas pembangunan warung.
Sedikitnya terdapat lebih dari 15 lapak warung yang masih berdiri di area SG Pantai Sanglen. Di sekitar pantai juga terpasang papan bertuliskan: "Tanah Hak Milik Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat."
Meskipun terdapat sejumlah warga di lokasi, tidak satu pun bersedia memberikan komentar terkait rencana penataan oleh pihak Keraton Ngayogyakarta, dan memilih untuk menjauh.
"Belum lama, Pak. Kami tidak tahu apa-apa," ujar salah seorang penjaga warung saat ditanya sudah berapa lama berjualan, Rabu (2/7/2025).
Tim Hariane.com kemudian mencoba menggali informasi dari warga lainnya di Pantai Sanglen, namun warga tersebut memilih pergi tanpa memberikan komentar.