D.I Yogyakarta
Pasangan NKRI Nilai Keterwakilan Perempuan belum Optimal dalam Dunia Politik di Kulon Progo
HARIANE - Keterwakilan perempuan dalam perpolitikan di Kulon Progo dinilai masih belum optimal. Oleh karena itu, wakil perempuan dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kulon Progo 2024 dipandang sangat penting dan diperlukan.
Calon Wakil Bupati Kulon Progo, Rini Indriani, menjelaskan bahwa keterwakilan perempuan yang minim disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah budaya patriarki yang masih ada dalam masyarakat. Hal ini menyebabkan masih adanya persepsi yang membatasi peran perempuan, hanya dalam ranah rumah tangga.
"Saya merasa terpanggil untuk terlibat aktif dalam pemerintahan daerah dengan maju sebagai calon wakil bupati," terang Rini Indriani di Kulon Progo, Senin (21/10/2024).
Karenanya, Rini mengajak semua perempuan Kulon Progo untuk maju dan berdaya. Pengalaman sebagai pengusaha perempuan yang sukses di Jakarta dinilai bisa diimplementasikan oleh Rini untuk membangun Kulon Progo, caranya dengan mencetak 1.000 pengusaha wanita baru di Kulon Progo.
Calon Bupati Kulon Progo, Novida Kartika Hadhi, menuturkan bahwa pemilih perempuan di Kulon Progo pada tahun 2024 akan mencapai 177.215 orang. Jika diprosentase, jumlah ini mencapai 51% dari Daftar Pemilih Tetap sebanyak 345.540.
"Kami memberi kesempatan perempuan, dengan Mbak Rini sebagai calon wakil bupati. Ini sebagai bentuk penghargaan bagi perempuan. Kami memberi akses pada wakil perempuan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah Kulon Progo," jelas Novida.
Novida menambahkan bahwa keseimbangan antara pemilih laki-laki dan perempuan di Kulon Progo harus mampu diwujudkan dalam pembangunan daerah.
"Tentu tanpa membatasi peran laki-laki dan perempuan. Jadi, mari wujudkan Kulon Progo sebagai kabupaten ramah anak dan perempuan," terang Novida.****