Berita , Harianesia , Nasional , D.I Yogyakarta , Artikel
Sekerat Ruang Kerawanan Menjadi Perempuan, Rentan Depresi Hingga Dimutilasi
HARIANE - Sejumlah kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta yang melibatkan korban perempuan hingga mengakibatkan meninggal dunia terus terjadi.
Meskipun kelam, penyebabnya pun beragam. Ada yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri, ada yang diakhiri orang lain.
Kasus keterlibatan korban perempuan paling dekat terjadi pada Rabu, 12 Juli 2023 di Kabupaten Sleman.
Dalam satu malam saja, warga digemparkan adanya kejadian bunuh diri dan dugaan mutilasi.
Kasus perempuan bunuh diri pada tanggal tersebut tepatnya terjadi di Pundong II, Mlati, Sleman. Korban ibu rumah tangga inisial SM diketahui lehernya telah terjerat tali tambang dengan posisi terduduk yang kemudian ditemukan oleh suaminya di gudang rumah.
Menurut keterangan keluarga sendiri, korban tidak memiliki permasalahan maupun riwayat penyakit.
Namun ada pula yang menyebutkan kemungkinan korban terlilit hutang sehingga memutuskan untuk melilit lehernya dengan tali.
Indikasi itu terbaca dari chat antara yang bersangkutan dengan temannya, meski demikian perlu dilakukan penelusuran lebih lanjut.
Kasus yang lebih menghebohkan adalah dugaan mutilasi yang berawal dari penemuan tangan kiri dan pakaian dalam wanita di jembatan Sungai Bedog, Turi, Sleman.
Meskipun polisi sendiri belum dapat memastikan apakah pakaian dalam wanita itu berkaitan dengan jenis kelamin korban, namun dugaan itu perlu disoroti.
Mungkin kasus serupa yang patut dijadikan perhatian adalah kejadian pembunuhan disertai mutilasi di Pakem, Sleman pada Maret 2023 lalu.
Heru Prasetyo, seorang pemuda berdarah dingin tega-teganya menghabisi nyawa ibu muda inisial AI, bahkan memotong tubuh korban menjadi 62 bagian kecil dan tiga bagian besar.