Berita , D.I Yogyakarta
Penderita Diabetes Melitus Meningkat, Dinkes Kota Yogyakarta Ajak Konsolidasi Lintas Sektor
HARIANE- Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat adanya kenaikan angka pada jumlah penderita penyakit tidak menular di Kota Yogyakarta.
Salah satu penyakit tidak menular tersebut yakni diabetes melitus. Kini prevalensinya tinggi bahkan melebihi prevalensi DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Nasional.
Prevalensi penderita diabetes melitus di Jogja mencapai 4,9, jauh lebih tinggi dari tingkat nasional yang hanya 2,4 dan DIY yang mencapai 4,5.
Dimana jumlah penderitanya pada 2021 sebanyak 26.720 orang jadi 28.420 orang pada 2022.
Untuk itu, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan mengajak konsolidasi lintas sektor.
Mulai dari rumah sakit, perwakilan kemantren, sektor swasta, pendidikan hingga PHRI. Konsolidasi dilaksanakan pada Kamis, 31 Agustus 2023 di Hotel Khas Malioboro.
Konsolidasi Dinkes Kota Yogyakarta Terkait Penderita Diabetes Melitus
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahma Aryani mengatakan tanpa dukungan diberbagai sektor untuk menurunkan angka diabetes melitus ini sangat sulit.
Maka dari itu konsolidasi dilakukan agar semua sektor bisa menerapkan bagaimana mengedukasi pola hidup yang sehat.
"Pencegahan dan pengendalian ini kita orientasi untuk berbagi perannya, Karena permasalahan kesehatan itu tidak bisa oleh kesehatan saja harus ada kolaborasi kemudian sinergitas yang baik itu harus program kegiatan yang berkesinambungan sehingga kita mengadakan pertemuan ini," ujarnya.
Sehingga langkah utama yang harus dilakukan yakni screening awal atau pengecekan sejak dini di Posbindu dan UPT terdekat.
Proses screening awal didalamnya meliputi pemeriksaan tensi, gula darah, kolesterol, dan pengukuran Indeks masa tubuh.