Berita , Harianesia , Artikel , Pilihan Editor
Profil Siti Latifah Herawati Diah, Pendiri Koran Berbahasa Inggris Pertama di Indonesia
Yuni Sita Kusrini
Profil Siti Latifah Herawati Diah yang menjadi tampilan Google Doodle pada Minggu 3 April 2022. (Foto : Youtube/Biografi Profil Biodata)
Selain itu Herawati bergabung sebagai penyiar di radio Hoso Kyouku yang dikenal sebagai tempat penyiar kabar kemerdekaan Indonesa pertama kali.
Pada tanggal 1 Oktober 1945 suami Herawati mendirikan media yang bernama Harian Merdeka dan terlibat dalam pengembangan harian tersebut.
Lalu pada tahun 1955 Herawati dan suaminya mendirikan The Indonesian of Observed yang merupakan koran berbahasa Inggris pertama di Indonesia.
Koran tersebut menjadi satu-satunya media berbahasa Inggris di Indonesia yang mampu bertahan selama lebih dari satu dekade.
Kehadiran The Indonesian Observed memberi wadah atau aspirasi kesulitan bangsa yang usai merdeka untuk diketahui khalayak global. The Indonesian Observed mampu bertahan hingga tahun 2001.
Selain itu Herawati juga mendirikan beberapa organisasi perempuan seperti Gerakan Pemberdayaan Suara Perempuan yang menggerakan perempuan Indonesia untuk memilih.
Herawati juga berusaha memimpin untuk mendeklarasikan Candi Borobbudur sebagai World Heritage Site kepada United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Jurnalis terkemuka itu meninggal pada tanggal 30 September 2016 di Rumah Sakit Medistra menyusul suaminya yang sudah terlebih dahulu berpulang.
Hernawati dimakamkan di Taman Makam Pahlwan (TMP) Kalibata di samping makam suaminya, BM Diah.
Demikian profil Siti Latifah Herawati Diah yang menjadi tampilan Google Doodle pada hari ini Minggu 3 April 2022.****
Tags