Berita , D.I Yogyakarta

Wali Kota Yogyakarta: Jika Dominasi Kekuasaan Terlalu Tinggi, Fungsi Pengawasan Tidak Bisa Optimal

profile picture Elza Nidhaulfa Albab
Elza Nidhaulfa Albab
Fungsi Pengawasan Tidak Bisa Optimal
Hasto: fungsi pengawasan tidak bisa optimal jika dominasi kekuasaan tinggi. (Foto: Dok. Pemkot Yogyakarta)

HARIANE - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, bersama jajaran Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar kegiatan Management Oversight (MO) Semester I Tahun 2025 yang diselenggarakan di Balai Kota Yogyakarta.

Pada acara tersebut, Hasto menyampaikan pentingnya memahami filosofi kerja Inspektorat sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang bekerja dengan "dua kaki", yaitu pengawasan dan pembinaan.

Ia menegaskan, fungsi pengawasan tidak bisa berjalan optimal jika dominasi kekuasaan terlalu tinggi.

"Kalau pengawasan dikerjakan dalam suasana ketakutan, ya tidak jadi ngawasi," ujar Hasto.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Pemkot Yogyakarta, Hasto mengatakan bahwa dirinya akan berusaha tidak menjadi pemimpin yang terlalu dominan, agar pengawasan bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Pemerintah Kota Yogyakarta Harus Adaptif dan Jalin Kemitraan

Pada kesempatan yang sama, Hasto menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam tata kelola pemerintahan, dari pola lama yang birokratis menuju pendekatan new public management.

Menurutnya, pemerintah saat ini harus mulai berperilaku seperti entitas profesional dan kewirausahaan yang fleksibel dalam merespons kebutuhan publik.

Jajaran Pemkot Yogyakarta juga menyatakan komitmennya untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang lebih adaptif, kolaboratif, dan akuntabel.

"Pemerintah tak bisa lagi hanya menjadi pelaksana kebijakan yang kaku. Kita harus adaptif, bekerja sama dengan masyarakat, dunia usaha, dan komunitas untuk menjawab tantangan zaman," ujarnya.

Menurut Hasto, dalam pelaksanaan transformasi new public management pemerintah harus bersikap adaptif, profesional, dan terbuka terhadap kemitraan.

Ia mencontohkan seperti program bedah rumah dan penataan kawasan Kota Baru yang lebih banyak melibatkan pihak swasta.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Awas! Pemkab Gunungkidul Akan Rutin Lakukan Sidak ASN yang Keluyuran saat Jam Kerja

Awas! Pemkab Gunungkidul Akan Rutin Lakukan Sidak ASN yang Keluyuran saat Jam Kerja

Sabtu, 02 Agustus 2025
Vakum Belasan Tahun, Pisangseger Reuni Lewat Pameran Wet Ground 2025

Vakum Belasan Tahun, Pisangseger Reuni Lewat Pameran Wet Ground 2025

Sabtu, 02 Agustus 2025
Kota Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Jaringan Kota Pusaka Indonesia 2025, 58 Kota akan ...

Kota Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Jaringan Kota Pusaka Indonesia 2025, 58 Kota akan ...

Jumat, 01 Agustus 2025
Puluhan List Lomba Beregu 17 Agustus yang Cocok untuk Anak hingga Dewasa

Puluhan List Lomba Beregu 17 Agustus yang Cocok untuk Anak hingga Dewasa

Jumat, 01 Agustus 2025
Innalillahi! Seorang Remaja di Gunungkidul Tercebur Sumur

Innalillahi! Seorang Remaja di Gunungkidul Tercebur Sumur

Jumat, 01 Agustus 2025
Wali Kota Yogyakarta: Jika Dominasi Kekuasaan Terlalu Tinggi, Fungsi Pengawasan Tidak Bisa Optimal

Wali Kota Yogyakarta: Jika Dominasi Kekuasaan Terlalu Tinggi, Fungsi Pengawasan Tidak Bisa Optimal

Jumat, 01 Agustus 2025
Hari Keenam, Tim SAR Gabungan Gunakan Perahu dan Jet Ski untuk Operasi Pencarian ...

Hari Keenam, Tim SAR Gabungan Gunakan Perahu dan Jet Ski untuk Operasi Pencarian ...

Jumat, 01 Agustus 2025
Jelang Pelaksanaan PORDA dan Peparda DIY, Pemkab Gunungkidul Kebut Kesiapan Venue

Jelang Pelaksanaan PORDA dan Peparda DIY, Pemkab Gunungkidul Kebut Kesiapan Venue

Jumat, 01 Agustus 2025
Sastra Pesantren FSY 2025 Jadi Ruang Telaah Spiritual Islam Nusantara

Sastra Pesantren FSY 2025 Jadi Ruang Telaah Spiritual Islam Nusantara

Jumat, 01 Agustus 2025
Asa Warga Pinggiran Gunungkidul Terima Bantuan Spamdes dari Pemerintah

Asa Warga Pinggiran Gunungkidul Terima Bantuan Spamdes dari Pemerintah

Jumat, 01 Agustus 2025