Berita , Teknologi
PTDI dan Embraer Jalin Kerja Sama di Forum G20, Prabowo Akan Tambah Investasi dalam Industri Dirgantara
HARIANE - Dalam rangka memperkuat kolaborasi di sektor penerbangan komersial, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Embraer, perusahaan dirgantara terkemuka asal Brazil.
Penandatanganan ini berlangsung dalam Indonesia-Brazil Business Forum di sela-sela KTT G20 pada , Minggu 17 November 2024 waktu setempat.
Kesepakatan ini akan fokus pada studi bersama untuk mengevaluasi peluang kemitraan, khususnya di bidang rekayasa dan pasokan aerostruktur.
Kolaborasi ini dirancang untuk mengikuti standar teknis dan komersial terbaik di industri, dengan tujuan menciptakan nilai tambah bagi kedua negara.
Menanggapi tercapainya kesepakan kerjasama ini, Presiden RI Prabowo Subianto mengaku jika dirinya menyambut baik kerjasama ini.
Bahkan dia juga mengungkapkan rencananya untuk menambah investasi untuk pengembangan industri kedirgantaraan di tanah air.
"Saya berencana untuk mendorong kapasitas dari dirgantara, saya berencana akan menambah nilai investasi dan mendorong pengembangan pesawat (komersial) kecil dan medium dengan kapasitas antara 70-100 penumpang," ujarnya.
Selain Presiden Prabowo, hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh Indonesia, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Utusan Khusus Presiden Hashim Djojohadikusumo, dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Anindya Bakrie.
Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan mengatakan, sebagai produsen dirgantara terkemuka di Indonesia, PTDI memiliki ambisi besar untuk memajukan dunia kedirgantaraan di negeri ini.
“Kami berharap dapat memanfaatkan keahlian Embraer selama 55 tahun untuk meningkatkan kapabilitas kami, khususnya di sektor penerbangan komersial,” lanjutnya.
Wakil Presiden Pemasaran Embraer Commercial Aviation, Rodrigo Silva e Souza, menyambut baik kemitraan ini.
“Indonesia adalah salah satu pasar penerbangan dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Kami melihat potensi besar untuk memperkuat kemampuan dirgantara Indonesia sekaligus memperluas konektivitas udara,” katanya.