Gaya Hidup , Idul Fitri 1444H
Puasa Syawal Beriringan Setelah Hari Raya Idul Fitri atau Dipisah, Mana yang Lebih Utama
Berdasarkan penjelasan Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani tersebut, berpuasa Syawal langsung setelah Hari Raya Idul Fitri memang lebih diutamakan.
Namun, tidak menutup kemungkinan juga untuk menjalankan puasa Syawal secara terpisah dari Hari Raya Idul Fitri.
Pasalnya, dengan memisah pun, akan tetap mendapat keutamaan sunnah puasa Syawal. Seperti keterangan dari Syekh Sayyid Bakri bin Sayyid Syatha Dimyathi, berikut ini:
Artinya: “(Menyambung puasa sunnah Syawal dengan hari raya Id lebih utama) daripada tidak menyambung keduanya. Tetapi dengan hanya berpuasa sunnah tanpa menyambungnya dengan hari raya Id sekalipun, keutamaan puasa sunnah Syawal sudah didapat sebagaimana juga keutamaan itu didapat dengan berpuasa Syawal tanpa berurutan, yaitu terpisah di sepanjang bulan Syawal,” (Lihat Syekh Sayyid Bakri bin Sayyid Syatha Dimyathi, I‘anatut Thalibin, (Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425 H-1426 H), juz II, halaman 304).
Kendati demikian menjalankan puasa Syawal secara beriringan, yakni pada tanggal 2 - 7 Syawal lebih dianjurkan. Karena hukumnya sama dengan menyegerakan ibadah.
Sebagaimana keterangan Syekh Sayyid Bakri bin Sayyid Syatha Dimyati, seperti di bawah ini:
Artinya: “(Untuk menyegerakan ibadah) sebagai sebab keutamaan sambungan puasa sunah Syawal dan hari raya Id. Sambungan antara Hari Id dan puasa sunnah Syawal menjadi lebih utama karena menyegerakan dalam masalah ibadah,” (Lihat Syekh Sayyid Bakri bin Sayyid Syatha Dimyathi, I‘anatut Thalibin, (Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425 H-1426 H), juz II, halaman 304).
Seperti keterangan Syekh Sayyid Bakri tersebut, melaksanakan puasa Syawal beriringan setelah Hari Raya Idul Fitri lebih diutamakan, karena disamakan dengan hukum menyegerakan ibadah.
Demikianlah informasi seputar keutamaan melaksanakan puasa Syawal beriringan setelah Hari Raya Idul Fitri, dibandingkan memisahkan di pertengahan maupun akhir bulan.****