Berita , Budaya , D.I Yogyakarta
Salut! Festival Van Der Wijck 2023 Masuk ke Karisma Event Nusantara Kemenparekraf
HARIANE – Festival Van Der Wijck 2023 digelar dua hari pada 2-3 Juni di Dusun Tangisan, Banyurejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.
Dengan mengusung tema “Rice for All”, festival yang digelar kedua kalinya ini menggabungkan unsur pariwisata, seni budaya dan pertanian.
Karena keunikan tema dan unsur-unsur didalamnya, festival Van der Wijck 2023 terpilih menjadi satu dari 110 festival lain yang dipilih oleh Kemenparekraf untuk masuk ke Karisma Event Nusantara (KEN).
Staff Ahli Manajemen Krisis Kemenparekraf yang menghadiri pagelaran ini, Fajar Utomo mengatakan, festival ini disebutnya menarik karena mengangkat tiga persoalan yang dihadapi dunia di masa mendatang, antaranya ancaman ketahanan pangan, ancaman sumber energi, dan ancaman kondisi air.
“Ada tiga persoalan yang dihadapi dunia yang dikenal dengan FEW. F adalah Food, dunia sedang menghadapi ketahanan pangan. E adalah Energy, hari ini kita berada di tengah-tengah lingkungan dengan sumber energi yang luar biasa. Yang ketiga adalah W adalah Water, betapa bersih saluran air disini tolong dijaga jangan sampai dikotori dengan kebiasaan buruk kita membuang sampah sembarangan dan ini sesuai dengan konsep festival Van der Wijck kali ini yaitu Health, Wellness, dan Green,” jelas Fajar Utomo, Sabtu, 2 Juni 2023.
Festival Van Der Wijck 2023 Disambut Positif
Ia menyampaikan, Kemenparekraf senantiasa mendorong pariwisata berkelanjutan yang memuat empat pilar yakni tata kelola destinasi yang berkelanjutan, keberlanjutan dan kemanfaatan bagi masyarakat lokal, keberlanjutan dari sisi budaya, dan keberlanjutan lingkungan.
Keempat pilar tersebut, khususnya keberlanjutan dan kemanfaatan bagi masyarakat, menurutnya unggul dalam festival Van der Wijck ini sehingga menarik perhatian kurator untuk melibatkan gelaran ini dalam KEN.
Pihaknya berharap pemerintah setempat terus meningkatkan gelaran ini agar dapat membangun ekosistem desa wisata, bukan sekedar wisata di desa.
“Keunikan konsep membawa festival ini terpilih menjadi satu dari seratus festival setelah melalui proses kurasi detai dan selektif bersaing dengan 3.000 festival lainnya,” kata dia.
Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengungkapkan rasa keberuntungan festival ini terlibat dalam Karisma Event Nusantara meskipun gelaran ini baru dilaksanakan dua kali.
“Ini menjadi bagian terpenting, walaupun baru dua kali dilaksanakan tetapi sudah masuk ke event Karisma Nusantara. Mudah-mudahan bisa kita pertahankan di tahun-tahun berikutnya tetap masuk di event Karisma Nusantara,” kata Danang.****