Idul Fitri 1444H
Sejarah Hari Raya Idul Fitri : Kemenangan Perang Badar dan Perayaan Kaum Jahiliyah

HARIANE – Sejarah hari raya Idul Fitri menjadi salah satu hal yang sangat menarik untuk diketahui, karena ternyata sarat akan makna bagi kaum muslimin.
Setelah bulan suci ramadhan usai, umat Islam akan merayakan kemenangan mereka dalam menahan hawa nafsu selama puasa.
Pada hari istimewa tersebut, mereka disunnahkan untuk mengumandangkan takbir idul fitri dan melaksanakan shalat Ied berjamaah pada pagi harinya.
Bahkan supaya kegembiraan tersebut bisa dirasakan oleh semua golongan, umat Islam yang memenuhi syarat diwajibkan untuk membayar zakat fitrah.
Siapa sangka, perayaan yang begitu meriah penuh dengan suka cita ini tak lepas dari jasa Rasulullah dan kaum muslimin terdahulu saat perang badar.
Sejarah Hari Raya Idul Fitri
Dilansir dari NU Online, sejarah hari raya idul fitri bermula pada tahun ke-2 hijriah yang bertepatan dengan kaum muslimin dalam perang badar.
Kemenangan tersebut menjadi tonggak sejarah bahwa dibalik perayaan Idul Fitri, ada perjuangan para sahabat meraih kemenangan dari kaum Quraisy.
Secara tidak langsung, hari raya Idul Fitri sama seperti merayakan dua kemenangan, yaitu menang dalam perang badar dan menang melawan hawa nafsu selama puasa Ramadhan.
Selain merayakan kemenangan perang badar dan puasa, Idul Fitri juga sebagai pengganti perayaan kaum jahiliyah Arab Saudi pada zaman Rasulullah.
Dulu kaum jahiliyyah setiap tahunnya melakukan pesta pora pada dua hari, yang disebut hari Nairuz dan Marjaan.
Dua hari raya milik orang Persia Kuno tersebut diisi dengan kemaksiatan seperti mabuk-mabukan dan menari.