Artikel

Sejarah Lebaran Ketupat dalam Tradisi Masyarakat Jawa, Ada Sarat Filosofi

profile picture Nabila Intan Aprilia
Nabila Intan Aprilia
Sejarah Lebaran Ketupat dalam Tradisi Masyarakat Jawa, Ada Sarat Filosofi
Sejarah Lebaran Ketupat dalam tradisi masyarakat Jawa, ternyata memiliki makna yang penting untuk kehidupan. (Foto: Pexels/Burak Kebapci )
HARIANE - Sejarah Lebaran ketupat dalam tradisi masyarakat Jawa, dalam Lebaran ketupat ini makanan yang dipakai adalah ketupat, kemudian disajikan dengan makanan lainnya.
Sebelum mengetahui lebih jauh mengenai Sejarah Lebaran ketupat dalam tradisi masyarakat Jawa, perlu dipahami bahwa Lebaran ketupat kemungkinan hanya ada di Indonesia.
Ketupat mulai banyak dijumpai saat menjelang Lebaran ketupat, tentu terciptanya Lebaran ini bukan tanpa alasan, ada sejarah Lebaran ketupat dalam tradisi masyarakat Jawa yang melatar belakanginya.
Lebaran ketupat dimulai pada hari ke delapan bulan Syawal, hal ini dilaksanakan selang waktu tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri.
BACA JUGA : Bongkar Rahasia Resep Nastar Lumer Idul Fitri 2022, Anti Gagal Tanpa Oven Wajib Dicoba
Makanan dengan balutan anyaman janur ini, terbuat dari bahan dasar beras kemudian dimasak, dan disajikan bersama makanan yang lain salah satunya adalah opor ayam.

Lebaran ketupat dikenalkan orang Jawa sebagai Lebaran kedua, yakni Idul Fitri pada satu Syawal dan Lebaran ketupat pada delapan syawal, Dilansir dari NU Online berikut sejarah Lebaran ketupat dalam tradisi masyarakat Jawa:

1. Sejarah Lebaran ketupat dalam tradisi masyarakat Jawa

Lebaran kecil atau Lebaran ketuapt pertama kali dibawa oleh sosok yang bernama Sunan Kalijaga, beliau memperkenalkan dua istilah yakni Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.
Bakda Lebaran ditandai dengan adanya sholat Ied, yakni pada waktu satu Syawal dan tradisi unjung-unjung (saling kunjung) untuk bersilaturahmi.
Kemudian untuk Bakda Kupat dimulai seminggu setelah Lebaran, pada masyarakat muslim Jawa kebanyakan membuat ketupat, serta makanan yang lain sebagai pendamping.
Setelah hidangan ketupat dan makanan pendamping sudah selesai, maka umumnya masyarakat akan saling berbagi dengan kerabat atau para tetangga.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Kulon Progo Dapatkan Evaluasi

Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Kulon Progo Dapatkan Evaluasi

Sabtu, 18 Januari 2025 21:15 WIB
Dapat 11 Ribu Dosis Vaksin PMK, Pemda DIY Percepat Vaksinasi

Dapat 11 Ribu Dosis Vaksin PMK, Pemda DIY Percepat Vaksinasi

Sabtu, 18 Januari 2025 21:07 WIB
Kecelakaan di Magelang Hari ini, Kepala Pemotor Hampir Terlindas Mobil

Kecelakaan di Magelang Hari ini, Kepala Pemotor Hampir Terlindas Mobil

Sabtu, 18 Januari 2025 21:05 WIB
Gaji Pamong Kalurahan di Gunungkidul Naik Rp 70 Ribu

Gaji Pamong Kalurahan di Gunungkidul Naik Rp 70 Ribu

Sabtu, 18 Januari 2025 17:45 WIB
Tabrakan Motor vs Sepeda Listrik di Demak Memakan Korban Jiwa, Begini Kronologinya

Tabrakan Motor vs Sepeda Listrik di Demak Memakan Korban Jiwa, Begini Kronologinya

Sabtu, 18 Januari 2025 16:16 WIB
Kabar Gembira! Jamaah Indonesia Tak Menempati Mina Jadid saat Puncak Haji

Kabar Gembira! Jamaah Indonesia Tak Menempati Mina Jadid saat Puncak Haji

Sabtu, 18 Januari 2025 15:20 WIB
Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Sabtu, 18 Januari 2025 10:36 WIB
Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Turun, Berikut Rinciannya

Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Turun, Berikut Rinciannya

Sabtu, 18 Januari 2025 10:35 WIB
DLH Cabut Laporan, Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Dibebaskan

DLH Cabut Laporan, Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Dibebaskan

Sabtu, 18 Januari 2025 08:22 WIB
Garuda Pertiwi Melangkah Mantap Menuju Piala Asia Futsal Wanita 2025, Siap rebut Juara ...

Garuda Pertiwi Melangkah Mantap Menuju Piala Asia Futsal Wanita 2025, Siap rebut Juara ...

Jumat, 17 Januari 2025 21:54 WIB