Berita
Siapa Tokoh Lahir Tanggal 4 Maret? Begini Profil Cipto Mangunkusumo beserta Sepak Terjang Karirnya
HARIANE – Salah satu tokoh lahir tanggal 4 Maret adalah dr. Cipto Mangunkusumo yang namanya terus dikenal sebagai salah satu tokoh kesehatan di Indonesia.
Sepanjang hidup tokoh yang kerap kali disebut-sebut sebagai pahlawan pergerakan nasional ini aktif di dunia politik, kepenulisan, hingga sempat menjadi dokter.
Perjuangan Cipto demi mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di mata penjajahan asing tentu tidaklah mudah, perlu banyak pengorbanan yang dilalui agar kemerdekaan bagi seluruh masyarakat dapat tercapai dan dinikmati sampai sekarang.Hal tersebut membuat tanggal 4 Maret menjadi momentum yang penting untuk diketahui agar setiap orang dapat menghargai segala jasa serta meneladani semangat dalam memajukan Indonesia dari tokoh satu ini.
Profil dr. Cipto Mangunkusumo Satu Tokoh Lahir Tanggal 4 Maret
Dr. Cipto Mangunkusumo lahir pada tanggal 4 Maret 1886 di Jepara, Jawa Tengah. Tokoh dengan panggilan akrab Onze Tjip ini adalah anak sulung dari pasangan Mangunkusumo dan ibu ketutunan seorang tuan tanah di Mayong, seperti dikutip dari laman Museum Kebangkitan Nasional.
Karir Cipto dimulai saat menjadi seorang guru bahasa Melayu di suatu SD daerah Ambarawa, menjabat posisi kepala sekolah pada salah satu SD Kota Semarang, serta membantu sebagai asisten bagian administrasi pada dewan Kota Semarang.
Tokoh yang memiliki kepribadian rajin dan pintar ini mendapat julukan “een begaafd leerling (murid yang berbakat)” dari kawan maupun gurunya saat menimba pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA).
Setelah menyelesaikan pendidikan di STOVIA sekitar tahun 1905, Cipto beralih menjalankan tugas dinas pemerintah dan sempat berpindah-pindah daerah, mulai dari Glodok, Amuntai, Banjarmasin, sampai Demak.
Perpindahan yang dinamis itu terjadi karena keberaniannya dalam menentang praktek feodalisme sehingga melahirkan kebencian di antara orang-orang Belanda.
Di samping mengabdi sebagai dokter, Cipto juga kerap menulis artikel pada De Locomotief Semarang, yaitu koran yang sarat akan ideologi liberal bercorak etis. Adapun istilah etis di sini berarti politik etis atau balas budi.
Dokter kenamaan asal Jepara ini mulai mendirikan praktek dokter partikelir di daerah Solo pasca lepas dari ikatan dinasnya dan mendapat julukan sebagai wong pinter (orang pintar) atau dokter rakyat karena dedikasinya mengobati pasien tanpa meminta imbalan.
Pada tahun 1912, keberhasilan dalam membasmi wabah pes di Malang membuat Ratu Wilhelmina memberi anugerah bintang Orde van Oranye Nassau, namun itu dikembalikannya.