Berita , D.I Yogyakarta
UGM dan NUS Sepakat Berkolaborasi dalam Pengembangan IKN sebagai Kota Modern dan Berkelanjutan
HARIANE - Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Nasional Singapura (NUS) sepakat memulai kolaborasi penelitian dan akademis yang inovatif yang akan mendorong kemajuan ilmu pengetahuan, penelitian, inovasi, dan teknologi.
Kedua universitas ini juga sepakat dalam memberikan masukan dan ide bagi pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Menurut mereka, IKN merupakan langkah strategis pemerintah Indonesia untuk mendorong pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia, yang melibatkan para pemangku kepentingan di berbagai sektor pemerintahan, industri, dan pendidikan untuk mengembangkan kepemimpinan dan kebijakan manajemen yang memajukan visi IKN sebagai kota yang maju dan berkelanjutan.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia mengatakan UGM dan NUS bersama-sama mempertemukan para pakar dan akademisi antardisiplin dari kedua universitas terkemuka untuk membahas dan merumuskan agenda penelitian dan akademik untuk mengembangkan kota yang modern dan berkelanjutan.
“Dengan berfokus pada keberlanjutan pembangunan dan pengelolaan IKN, kita ingin mensinergikan kebijakan pemerintah dengan inovasi akademis dan solusi praktis, guna memastikan kelancaran pembangunan IKN yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan, efisiensi, dan inklusivitas,” ujar Ova pada Senin, 2 Agustus 2024.
Pihaknya berharap, kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi dalam mengatasi tantangan akuisisi pengetahuan dan kebijakan dalam membangun lingkungan yang berkelanjutan untuk masa depan, khususnya menuju keseimbangan antara pembangunan dan konservasi. Menurut pihaknya, pembangunan IKN perlu mencakup program pemulihan keanekaragaman hayati sebagai landasan penting untuk membangun regulasi iklim.
Beberapa riset kolaborasi yang akan dilakukan meliputi mengatasi dampak pembangunan di masa depan dengan meningkatkan kualitas udara, pengelolaan air, dan perbaikan iklim mikro di Ibu Kota Nusantara.
Peningkatan kualitas lingkungan akan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meliputi kesehatan dan pendidikan, dan mendorong keterlibatan masyarakat yang lebih kuat.
“Hal ini, pada gilirannya, akan berkontribusi dalam mengembangkan kota yang berkelanjutan di masa depan, termasuk ketahanan panas di antara masyarakat,” ujarnya.
President National University of Singapore (NUS), Prof Tan Eng Chye mengatakan NUS merupakan universitas utama Singapura yang menawarkan pendekatan global terhadap pendidikan, penelitian, dan kewirausahaan, dengan fokus pada perspektif dan keahlian Asia.
Menurutnya dengan kolaborasi dengan UGM ini diharapkan bisa untuk mengatasi isu-isu penting dan kompleks yang relevan dengan Asia dan dunia. Ia menyebutkan para peneliti di fakultas, pusat penelitian unggulan, laboratorium perusahaan, dan lebih dari 30 lembaga penelitian tingkat universitas berfokus pada tema-tema yang meliputi bidang energi, keberlanjutan lingkungan dan perkotaan, pengobatan dan pencegahan penyakit, penuaan aktif; material canggih; manajemen risiko dan ketahanan sistem keuangan; studi Asia; dan kemampuan Smart Nation seperti kecerdasan buatan, ilmu data, riset operasi, dan keamanan siber.
Selain memberi masukan pada pengembangan IKN, UGM dan NUS juga sepakat memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara para ahli dari universitas dan pejabat pemerintah. Mendorong inovasi dan penelitian terkait dengan pembangunan dan pengelolaan kota baru dengan memanfaatkan sumber daya akademis dan teknologi.****