Budaya

Upacara Cing-Cing Goling, Ungkapan Syukur Masyarakat Gunungkidul Atas Tersedianya Air Bersih

profile picture Pandu S
Pandu S
Upacara Cing-Cing Goling, Ungkapan Syukur Masyarakat Gunungkidul Atas Tersedianya Air Bersih
Teatrikal Dalam Upacara Adat Cing-Cing Goling di Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul. (Foto: Hariane/Pandu)

HARIANE - Masyarakat di Kalurahan Gedangrejo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul menggelar upacara adat Cing-Cing Goling, pada Kamis, 27 Juni 2024. Diikuti oleh lebih dari 400 warga setempat, upacara adat ini merupakan salah satu wujud syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki berupa hasil panen dan pasokan air bersih dari sumber air setempat.

Dalam upacara adat ini, selain melakukan kenduri dengan menyembelih ratusan ekor ayam, juga dilakukan teatrikal khas Cing-Cing Goling yang diperankan oleh sejumlah orang.

Ketua Penyelenggara Upacara Adat Cing-Cing Goling, Endi Kurniawan mengatakan bahwa digelarnya tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan hasil panen yang tidak lepas dari adanya pasokan air dari bendungan yang ada di Kalurahan Gedangrejo.

"Kegiatan ini dilakukan setiap tahunnya, sebagai bentuk wujud syukur kepada Tuhan. Karena meski musim kemarau, warga disini masih bisa memanen hasil pertanian dengan baik," kata Endi saat ditemui usai pelaksanaan upacara adat, pada Kamis, 27 Juni 2024.

Setidaknya, sebanyak lebih dari 400 warga yang berasal dari tiga padukuhan di Kalurahan Gedangrejo, yakni Padukuhan Gedangan 1, 2, dan 3 dengan penuh antusias mengikuti jalannya tradisi ini.

Dalam pelaksanaan upacara ini diawali dengan menampilkan sebuah teatrikal khas Cing-Cing Goling, yaitu ada dua orang yang berperan sebagai Wisangsanjaya beserta istrinya, dan seorang pengawal dengan senjata pecutnya sedang dikelilingi oleh belasan orang yang berperan sebagai penjahat. Dalam adegan yang ditampilkan, istri Wisangsanjaya berlari sambil mengangkat jarik yang dikenakannya atau dalam Bahasa Jawa disebut cing cing.

Dari adegan inilah, tradisi upacara adat ini dinamakan Cing-Cing Goling, dan terus dilestarikan hingga saat ini.

"Meski tanamannya diinjak-injak, namun masyarakat disini justru senang karena dianggap membawa berkah tersendiri," tambahnya.

Setelah teatrikal selesai, masyarakat kemudian melaksanakan genduri. Sebanyak lebih dari dua ratus ayam yang berasal dari swadaya masyarakat setempat disuguhkan sebagai ungkapan syukur.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengaku bangga dengan terus diselenggarakannya tradisi seperti ini. Menurutnya, tradisi Cing-Cing Goling ini merupakan salah satu kekayaan budaya yang wajib dilestarikan.

"Tradisi ini sudah ada sejak bertahun-tahun lalu, dan masih dilestarikan oleh masyarakat," ujar Sunaryanta.

Kedepan, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan terus memberikan dukungan dan ruang untuk pengembangan tradisi-tradisi adat semacam ini. Bupati berharap, masyarakat juga dapat terus bekerjasama dalam upaya pelestarian budaya yang ada di Kabupaten Gunungkidul.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Pemkab Gunungkidul Siapkan Utang untuk Percepatan Pembangunan

Pemkab Gunungkidul Siapkan Utang untuk Percepatan Pembangunan

Selasa, 22 April 2025
Kecelakan di Tambak Osowilangun Surabaya, Sopir Tewas Ditabrak Truk Trailer

Kecelakan di Tambak Osowilangun Surabaya, Sopir Tewas Ditabrak Truk Trailer

Selasa, 22 April 2025
Penetapan Hari Keris Nasional 19 April Ditentang, Begini Alasannya

Penetapan Hari Keris Nasional 19 April Ditentang, Begini Alasannya

Selasa, 22 April 2025
Mantap! Harga Emas Antam Hari ini Selasa 22 April 2025 Tembus Rp 2 ...

Mantap! Harga Emas Antam Hari ini Selasa 22 April 2025 Tembus Rp 2 ...

Selasa, 22 April 2025
Lurah di Gunungkidul Disiram Air Oleh Debt Collector, Bupati Endah Berikan Pendampingan

Lurah di Gunungkidul Disiram Air Oleh Debt Collector, Bupati Endah Berikan Pendampingan

Selasa, 22 April 2025
Awas! Harga Emas Perhiasan Hari ini Selasa 22 April 2025 Kembali Meroket

Awas! Harga Emas Perhiasan Hari ini Selasa 22 April 2025 Kembali Meroket

Selasa, 22 April 2025
Kakek Pencuri Uang dan Perhiasan Tetangga di Sedayu Bantul Ternyata Residivis Kasus Asusila

Kakek Pencuri Uang dan Perhiasan Tetangga di Sedayu Bantul Ternyata Residivis Kasus Asusila

Senin, 21 April 2025
Meninggal Dunia di Usia ke-88 Tahun, Haedar Nashir Kenang Sosok Paus Fransiskus

Meninggal Dunia di Usia ke-88 Tahun, Haedar Nashir Kenang Sosok Paus Fransiskus

Senin, 21 April 2025
Peringati Hari Kartini, Bupati Gunungkidul: Perempuan Tidak Boleh Takut Bersaing

Peringati Hari Kartini, Bupati Gunungkidul: Perempuan Tidak Boleh Takut Bersaing

Senin, 21 April 2025
Tren Coffee Shop Menjamur, Pemkab Sleman Dorong Produktivitas Kopi Merapi

Tren Coffee Shop Menjamur, Pemkab Sleman Dorong Produktivitas Kopi Merapi

Senin, 21 April 2025