Berita

Viral Bayi 54 Hari Meninggal Dunia Usai Dicekoki Ramuan Tradisional, Netizen Geram

profile picture Ima Rahma Mutia
Ima Rahma Mutia
Viral Bayi 54 Hari Meninggal Dunia Usai Dicekoki Ramuan Tradisional, Netizen Geram
Viral Bayi 54 Hari Meninggal Dunia Usai Dicekoki Ramuan Tradisional, Netizen Geram
HARIANE – Seorang bayi 54 hari meninggal dunia usai diberi minuman berupa ramuan tradisional oleh keluarga viral di media sosial.
Kisah bayi 54 hari meninggal dunia usai diberi ramuan tradisional tersebut pertama kali diceritakan oleh akun Facebook sang ibu yang bernama Aya Cans yang kemudian dibagian oleh akun Twitter @sbyfess.
Lantas bagaimana cerita bayi 54 hari meninggal dunia usai diberi ramuan tradisional tersebut? Dan ramuan jenis apa yang diberikan kepada sang bayi? Berikut penjelasan selengkapnya.

Viral Bayi 54 Hari Meninggal Dunia Usai Dicekoki Ramuan Tradisional

Kisah pilu seorang bayi 54 hari meninggal dunia usai diberi ramuan tradisional oleh keluarganya menjadi perbincangan hangat di Facebook dan Twitter.
Akun Twitter @sbyfess yang mengunggah tangkapan layar cerita dari Facebook Aya Cans pada Selasa, 17 Januari 2023.
“Pagi pagi udah emosi banget bacanya, gedek banget asli sama keluarga macam kolot kek gini. Semoga ga kejadian di kalian ya rek, bahaya banget. Turut berduka cita juga,” tulis akun Twitter @sbyfess dalam unggahannya.
Berdasarkan tangkapan layar yang diunggah oleh akun Twitter @sbyfess, diketahui bahwa bayi tersebut diberi minum perasan daun kecipir dan kencur.
bayi 54 hari meninggal dunia
Cerita pilu sang ibu tentang kronologi anaknya meninggal dunia usai dicekoki ramuan tradisional. (Twitter/@sbyfess)
“Izin cerita le. Ini anak aku usianya 54hari harus meninggal gara2 di kasih minum ramuan tradisional, di kasih minum daun kecipir sama kencur yg diperas,” ujar akun Facebook Aya Cans.
Sang ibu mengaku bahwa dirinya sudah melarang keluarganya untuk memberikan ramuan tersebut kepada anaknya, sayangnya larangan tersebut tak digubris.
“Aku se bagai ibu nya udh ngelarang ga usah ngasih tapi keluarga aku ttp ngasih, alhasil anak aku sampe sesak nafas dan kesa infeksi paru2,” lanjutnya.
BACA JUGA :
Balita Disandera Ayah di Depok, Penyelamatan Berlangsung Menegangkan dan Alot
Tahu bahwa ada yang tidak wajar dengan kondisi anaknya usai diberi ramuan tradisional, wanita tersebut lantas berinisiatif untuk membawa sang anak ke dokter.
Namun keluarganya melarang ia melakukan hal tersebut dan justru menyarankan agar dirinya menggunakan obat tradisional.
“Aku mau bawa ke dokter tapi semua keluarga ga ngijinin katanya lebih baik pakek obat tradisional,” lanjut cerita sang ibu.
Ia memilih untuk mengabaikan larangan keluarganya dengan tetap membawa bayi malang tersebut ke rumah sakit.
Benar saja, kondisi sang anak sudah kritis dan akhirnya meninggal dunia setelah dokter melakukan berbagai prosedur medis untuk menolongnya.
“tapi aku kekeh bawa ke RS pas di RS di marah gara2 udh telat di bawa nya, dokter udh ngelakuin segala cara tapi udh terlambat le,” pungkasnya.
BACA JUGA :
Insiden Kecelakaan Tunggal di Bantul, Pengendara Motor Terjun ke Sungai
Beberapa netizen ikut mengomentari kisah pilu yang menimpa ibu tersebut, tak sedikit yang menceritakan kisah serupa.
Akuuuuu! Yaampun anaku suruh dikencingin, usia blm 6bulan suruh dikasih nasi campur pisang dan banyak lg.. ga tak kasih trs aku yg dimusuhin.. ah bodoamat deh,” komentar akun Twitter @Viaanggii.
Netizen lain yang mengaku kebetulan membaca kisah pilu tersebut di Facebook mengatakan kalau keluarga Aya Cans malah kini berbalik menyalahkannya.
Tdi aku baca di FB kak.. ternyata TDK menyesal itu keluarga, malah makin nyalahin sendernya harusnya di kasih ramuan lain. Sm si ibu sender ini di tuduh nipu gitu,” komentar akun Twitter @floridinaorens_.
Demikian kisah pilu yang menimpa seorang bayi 54 hari meninggal dunia usai dicekoki ramuan tradisional keluarganya. ****
1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Haedar Nashir Sampaikan Lima Pesan untuk Para Kepala Daerah

Haedar Nashir Sampaikan Lima Pesan untuk Para Kepala Daerah

Sabtu, 22 Februari 2025 21:44 WIB
Puluhan Kepala Daerah Kader PDIP Sudah Berkumpul di Magelang, Siap Ikuti Retret?

Puluhan Kepala Daerah Kader PDIP Sudah Berkumpul di Magelang, Siap Ikuti Retret?

Sabtu, 22 Februari 2025 18:42 WIB
Bantu Masyarakat Tangani Sampah Elektronik, AZKO Day di Yogyakarta Perkenalkan Program Bisa Baik

Bantu Masyarakat Tangani Sampah Elektronik, AZKO Day di Yogyakarta Perkenalkan Program Bisa Baik

Sabtu, 22 Februari 2025 16:59 WIB
Sekretariat DPRD DIY Teguhkan Komitmen Wujudkan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi

Sekretariat DPRD DIY Teguhkan Komitmen Wujudkan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi

Sabtu, 22 Februari 2025 15:47 WIB
Kepala Daerah Absen di Retreat Akmil Magelang, Wamendagri: Masih Ada Kesempatan

Kepala Daerah Absen di Retreat Akmil Magelang, Wamendagri: Masih Ada Kesempatan

Sabtu, 22 Februari 2025 15:37 WIB
Prakiraan Cuaca Minggu 23 Februari 2025, Masih Banyak Wilayah yang Diguyur Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Minggu 23 Februari 2025, Masih Banyak Wilayah yang Diguyur Hujan Lebat

Sabtu, 22 Februari 2025 15:14 WIB
Miris Banget! Warga Jarah Kasur Tercecer Akibat Kecelakaan di Tol Cipularang KM 91

Miris Banget! Warga Jarah Kasur Tercecer Akibat Kecelakaan di Tol Cipularang KM 91

Sabtu, 22 Februari 2025 14:47 WIB
Kecelakaan di Lenteng Agung Jaksel Hari ini, 2 Motor Remuk Parah

Kecelakaan di Lenteng Agung Jaksel Hari ini, 2 Motor Remuk Parah

Sabtu, 22 Februari 2025 12:31 WIB
Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 22 Februari 2025 Turun Lagi, cek Sebelum ...

Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 22 Februari 2025 Turun Lagi, cek Sebelum ...

Sabtu, 22 Februari 2025 11:21 WIB
Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 22 Februari 2025 Naik, Cek Harga Emas ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 22 Februari 2025 Naik, Cek Harga Emas ...

Sabtu, 22 Februari 2025 10:20 WIB