HARIANE - Sebanyak sepuluh negara hentikan pendanaan badan PBB yaitu United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) yang bekerja untuk menyediakan bantuan kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial kepada para pengungsi bangsa Palestina.
Sepuluh negara yang menghentikan pendanaan atau setidaknya mempertimbangkan ulang donasinya adalah Amerika Serikat, Jerman, Swiss, Kanada, Belanda, UK, Italia, Australia, Finlandia, dan Jepang.
Pendanaan tersebut dihentikan setelah muncul isu bahwa beberapa staff UNRWA diduga terlibat dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
PBB sendiri menyebut telah memecat 9 dari 12 staff yang dituduh dan berjanji untuk memastikan staffnya bisa dipertanggung jawabkan.
Penghentian pendanaan tersebut dikhawtirkan bisa berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan mati jutaan orang di Gaza yang telah dalam kondisi memprihatinkan sejak serangan 7 Oktober.
Dilansir dari laman Aljazeera bahwa tudingan staff UNRWA yang terlibat dalam serangan Hamas dikeluarkan oleh pejabat Israel pada Jumat, 26 Januari 2024.
Kepala UNRWA menyebut bahwa dirinya segera memutus kontrak staff tertuduh dan melakukan investigasi untuk mencari kebenarannya.
Amerika Serikat yang menjadi negara penyumbang UNRWA paling besar mengungkapkan kekhawatirannya mengenai adanya staff badan PBB tersebut yang terafiliasi dengan Hamas.
Jepang yang menjadi negara terakhir yang mengatakan akan menunda pendanaan untuk UNRWA mengeluarkan pernyataan melalui Kementerian Luar Negerinya.
Dalam pernyataannya Jepang menyatakan kekhawatirannya soal keterlibatan staff UNRWA atas serangan Hamas yang bertentangan dengan tujuan badan PBB tersebut untuk memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza.
Penundaan donasi dilakukan sementara UNRWA melakukan investigasi mengenai kasus tersebut.
Meski demikian Jepang mengungkapkan akan tetap berusaha secara diplomatik untuk meningkatkan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan menenangkan situasi secepatnya dengan memberikan dukungan pada organisasi internasional yang lain.