HARIANE – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berupaya memperkuat pemahaman dan kesadaran pelajar tentang pentingnya pencegahan HIV/AIDS sejak dini.
Hal ini terungkap dalam kegiatan Penguatan Bahan Ajar: Pencegahan HIV/AIDS di Kalangan Sekolah yang digelar di Ruang Rapat Balai Dikmen Kulon Progo, Selasa (15/7/2025), dan diikuti oleh 60 perwakilan sekolah.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kulon Progo, tercatat sebanyak 229 kasus HIV/AIDS di wilayah tersebut. Angka ini tergolong mengkhawatirkan dan membutuhkan penanganan serius.
Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, menyampaikan keprihatinannya atas perkembangan perilaku generasi muda di tengah era globalisasi saat ini.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara orang tua, guru, dan lingkungan dalam membentuk karakter dan menjaga kesehatan generasi penerus.
“Perubahan tidak bisa kita hindari. Dunia luar cepat masuk, dan generasi muda makin dekat dengan lingkungan yang berisiko. Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama menanggulangi HIV/AIDS,” ujar Ambar.
Ambar juga menegaskan bahwa pencegahan HIV/AIDS merupakan tanggung jawab bersama. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan mendidik, termasuk dalam hal menjaga diri, menghargai diri sendiri, dan bertanggung jawab atas pilihan hidup masing-masing.
Kepala Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Kulon Progo, Heru Santoso, mengatakan bahwa angka kasus HIV/AIDS di Kulon Progo merupakan hal yang memprihatinkan dan harus ditindaklanjuti secara serius.
“Ini kewajiban bersama, khususnya para pendidik. Mereka harus terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada peserta didik di sekolah. Kita tidak ingin kasus HIV/AIDS muncul di lingkungan pendidikan,” ujar Heru.
Menurutnya, materi terkait HIV/AIDS perlu dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan sebagai bagian dari pendidikan karakter dan kesehatan.
“Mari jadikan ini sebagai tanggung jawab bersama agar siswa mendapatkan informasi yang benar, serta perlindungan dan pendampingan yang konsisten. Dengan begitu, mereka dapat terhindar dari risiko HIV/AIDS,” pungkas Heru.****