Berita , D.I Yogyakarta
3,5 Tahun Kepemimpinan Abdul Halim Muslih, 10 Ribu Warga Bantul Keluar dari Kemiskinan
HARIANE - Kepemimpinan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih membawa banyak perubahan ditengah masyarakat. Salah satunya, Halim berhasil mengeluarkan 10 warganya dari zona kemiskinan.
Halim menyebut, di tahun 2020 kemiskinan masih berada diangka 13,50 persen atau sekitar 136,66 ribu jiwa.
Di tengah puncak pandemi Covid-19, angka kemiskinan merangkak naik menjadi 14,04 persen atau 146,98 ribu jiwa.
"Tak terkecuali di Indonesia. Khususnya di Bantul," kata Halim, Kamis, 19, September, 2024.
Kendati tertatih-tatih, Halim tetap berkomitmen menurunkan angka kemiskinan. Penanganan angka kemiskinan pada 2022 akhirnya menunjukkan hasil positif. Meski, sebagian besar APBD dialokasikan untuk penanganan pandemi Covid-19.
"Pada 2022 di angka 12,27 persen atau 130.13 ribu jiwa," ucapnya.
Di tahun 2023, lanjut Halim, angka kemiskinan kembali turun. Bahkan penurunannya cukup signifikan. Kali ini tembus 11,96 persen atau 128.51 ribu jiwa. Kemudian pada 2024 turun lagi di angka 11,66 persen atau 126.93 ribu jiwa.
Bahkan, menurutnya penurunan angka kemiskinan saat itu tertinggi dalam sejarah di Bantul. Penurunan mencapai 1,77% dalam. setahun.
"Penurunan angka kemiskinan menurut pengalaman yang sudah ada, paling banter kisaran 0,6-0, 7%, sehingga menurunkan angka 1% itu susahnya luar biasa," ujarnya.
Sehingga, sejak awal menjabat pada 27 Februari 2021 hingga 2024, Halim sukses mengeluarkan sekitar sepuluh ribu warga keluar dari jurang kemiskinan.
Kendati begitu, Halim menegaskan, angka kemiskinan pada 2025 harus di bawah dua digit. Target ini jauh di atas patokan dokumen rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Berdasar dokumen RPJMD Kabupaten Bantul 2021-2026, target penanganan angka kemiskinan pada 2025 hanya 12,05 persen. Pun dengan capaian penanganan kemiskinan pada 2024. Target dalam RPJMD hanya 12,50 persen.