Berita , Nasional
50 Persen Pemilih Muda Lari ke Gibran, Elektabilitas Pasangan Ganjar-Mahfud Ambrol
Lebih lanjut dikatakan, pemilih yang mengapresiasi kinerja positif Jokowi yang sebelumnya memilih Ganjar, sekarang mulai bergeser ke Prabowo-Gibran.
Dari nilai kepuasan terhadap Jokowi yang mencapai 76 %, 39 % nya ke Prabowo. Sementara 34,9 % ke Ganjar.
Sementara, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, hasil survei Poltracking ini tak jauh berbeda dengan hasil survei lembaganya, meski belum baru akan dirilis pada hari Minggu.
"Saya bisa konfirmasi bahwa temuan Poltracking kurang lebih mirip dengan temuan Indikator. Pertanyaan besarnya adalah, mengapa terjadi pergeseran dan perubahan elektoral yang kencang pasca pendaftaran pasangan Capres-Cawapres di KPU," ujarnya.
Hal ini, ujar Muhtadi, cukup mengejutkan karena efek permasalahan di Mahkamah Konstitusi (MK) yang heboh di media massa dan media sosial, ternyata tidak sampai ke bawah dan tak membuat suara Prabowo turun.
Sebaliknya, elektabilitasnya justru mengalami kenaikan signifikan.
Dia menduga, munculnya nama Gibran membawa efek Jokowi yang luar bisa masif. Pemilih Jokowi yang non PDIP, eksodus dari Ganjar ke Prabowo-Gibran.
"Data saya dengan sangat terang benderang menunjukkan, pemilih Jokowi di 2029 atau yang puas dengan kinerja Jokowi itu sudah beralih dari Ganjar ke Prabowo," ujarnya.
Selain eksodus pendukung Jokowi, naiknya elektabilitas Prabowo-Gibran ini didorong oleh banyaknya pemilih muda yang merapat ke pasangan ini.
"Prabowo sebelum mendapuk Gibran sebagai Cawapres, di kalangan generasi z dan milenial sekitar 34 %. Sekarang antara 45 % - 50 %," ujarnya.