Berita , D.I Yogyakarta
Angka Pengangguran di Kabupaten Bantul Masih 3,62 Persen, Mayoritas Lulusan SMA/SMK
HARIANE – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul mencatat angka pengangguran terbuka di Bantul masih berada di angka 3,62 persen.
Dari jumlah tersebut, mayoritas penyumbang angka pengangguran adalah lulusan SMA/SMK.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Bantul, Istirul Widilastuti, mengatakan bahwa kondisi tersebut dipengaruhi oleh jumlah lulusan SMA/SMK yang cukup banyak setiap tahunnya.
Sebagian lulusan tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau masih dalam proses mencari pekerjaan.
"Karena mungkin juga ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi, ada yang sudah bekerja, dan ada juga yang sedang mencari pekerjaan. Nah, proses mencari pekerjaan itu masih bisa dikatakan sebagai pengangguran," katanya, Rabu (12/2/2025).
Secara rinci, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, jumlah penduduk menganggur dengan tamatan SMA/SMK ke atas sebanyak 15.539 orang atau sekitar 4,09 persen dari total angkatan kerja tamatan SMA/SMK ke atas.
Meski demikian, Istirul menyampaikan bahwa secara umum angka pengangguran di Kabupaten Bantul mengalami penurunan.
Pada tahun 2021, angka pengangguran terbuka mencapai 4,04 persen, kemudian menurun di tahun 2022 menjadi 3,97 persen. Lalu, di tahun 2023 kembali menurun ke angka 3,68 persen.
"Terakhir itu turun, angkanya menjadi 3,62 persen," ujarnya.
Istirul menambahkan bahwa Disnakertrans Bantul terus berupaya menekan angka pengangguran. Salah satu langkah yang diambil adalah menyediakan berbagai pelatihan yang bisa diakses oleh masyarakat.
"Sebetulnya angka 3,62 persen itu sudah melebihi target kita. Tapi kita masih terus berupaya. Harapannya ke depan tingkat pengangguran di Bantul bisa turun ke angka 3,5 persen," tuturnya.****