Berita , D.I Yogyakarta
Sebanyak 768 Warga Bantul Transmigrasi dalam 10 Tahun Terakhir, Ini Rinciannya
HARIANE - Sebanyak 768 warga Kabupaten Bantul transmigrasi atau memilih meninggalkan kampung halamannya menuju beberapa daerah di Indonesia.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari 275 keluarga yang mengikuti program transmigrasi Dinas Tenga Kerja (Disnakertrans) Kabupaten Bantul.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Bantul, Istrul Wildilastuti mengatakan 275 keluarga merupakan keluarga yang telah diberangkatkan sejak 10 tahun silam.
"Animo warga Kabupaten Bantul ikut program transmigrasi cukup tinggi, dan kami memfasilitasi mereka," ujar Istirul Jum'at 4 Agustus 2023.
Berikut daftar Keluarga yang telah diberangkatkan 10 tahun terakhir.
- Tahun 2013: 53 Kepala Keluarga (169 jiwa)
- Tahun 2014: 52 KK (73 jiwa) - Tahun 2015: 40 KK (131 jiwa) - Tahun 2016: 50 KK (152 jiwa) - Tahun 2017: 12 KK (37 jiwa) - Tahun 2018: 28 KK (95 jiwa) - Tahun 2019: 20 KK (54 jiwa) - Tahun 2020 : Nihil - Tahun 2021: 5 KK (16 jiwa) - Tahun 2022: 15 KK (47 jiwa)Istirul menyebut, program transmigrasi menyasar pulau Sulawesi, Kalimantan, dan wilayah Indonesia bagian Timur dengan dibekali keterampilan dan fasilitas.
Untuk tahun 2023, Disnakertrans Bantul akan memberangkatkan empat keluarga ke pulau Sulawesi yakni, Mamuju, Sulawesi Barat dan Muna, Sulawesi Tenggara.
"Keluarga yang ikut transmigrasi akan menggarap lahan-lahan kosong untuk aktivitas pertanian dan perkebunan," ucapnya.
Fasilitas yang diberikan, lanjut Istirul, yaitu rumah, akomodasi, biaya transportasi dan kebutuhan pokok lainnya yang akan diberikan secara bertahap.
Fasilitas tersebut, kata Istirul, agar transmigran tidak mengalami kendala seperti, lahan, air bersih, listrik dan sebagainya ketika bertransmigrasi nantinya.
"Untuk keluarga yang telah transmigrasi diharapkan lebih semangat dalam bekerja, dan mengoptimalkan fasilitas yang telah diberikan," harapnya.