Berita
Antisipasi Kebocoran PAD, Dinas Pariwisata Gunungkidul Minta Pengunjung Transaksi Non Tunai
HARIANE - Sebagai antisipasi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi wisat selama libur lebaran mendatang, Dinas Pariwisata Gunungkidul meminta pengunjung nantinya melakukan transaksi non tunai di TPR.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Priyanta.
Menurutnya, pembayaran non tunai dapat mencegah terjadinya kebocoran pendapatan, pembayaran yang dilakukan oleh pengunjung langsung masuk ke rekening pemerintah.
"Kami sarankan untuk secara non tunai. Namun demikian, pembayaran manual juga tetap bisa dilakukan," jelas Priyanta, Sabtu (22/3/2025).
Sistem pembayarannya dengan melakukan scan barcode Qris yang telah disediakan oleh petugas.
Guna memperlancar penerapan pembayaran nontunai di TPR ini, Dinas Pariwisata telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya.
Salah satunya adalah Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul agar memperkuat jaringan sinyal di TPR.
Sebab sebagian besar wilayah wisata Gunungkidul khususnya di kawasan pesisir selatan sinyal internet masih sangat lemah.
"Sudah dikoordinasikan mengenai penguatan sinyal di beberapa lokasi. Sebab salah satu kendala transaksi non tunai ini adalah di sinyal," sambung Kepala Dinas Pariwisata, Oneng Windu Wardana.
Beberapa persiapan untuk menyambut kunjungan wisatawan sudah dilakukan oleh Dinas Pariwisata sejak beberapa waktu lalu.
Pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan wisata yang maksimal sehingga pengunjung merasa aman dan nyaman saat berwisata ke Gunungkidul.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Gunungkidul, Ery Agustin mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan PAD pariwisata selama lebaran 2025 ini. Selain itu juga menekan terjadinya praktek kebocoran pendapatan.