Berita , D.I Yogyakarta
Antraks Kembali Muncul, Aktivitas Pasar Hewan Di Gunungkidul Masih Ramai
HARIANE - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mewaspadai penyebaran virus antraks, pasca munculnya kembali antraks yang mengakibatkan sekitar 20 ekor ternak di Kabupaten Gunungkidul mati.
Sejumlah pencegahan digalakkan, salah satunya dengan melakukan skrining terhadap hewan ternak yang keluar masuk di pasar-pasar hewan di Gunungkidul.
Berdasarkan pantauan Hariane.com di Pasar Hewan Siyonoharjo, Playen, Gunungkidul, terlihat kendaraan pembawa hewan ternak yang akan masuk ke area pasar harus melewati lorong, untuk disemprotkan cairan desinfektan.
"Harus melalui pintu masuk yang sudah dikasih desinfektan yang disemprotkan di atas hewan, kendaraannya juga melewati kolam yang diberi desinfektan," kata Kepala UPT Puskeswan Playen, Aris Hidayat saat ditemui di Pasar Hewan Siyonoharjo, Playen, Sabtu (12/4/2025).
Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa hewan baik sapi maupun kambing yang masuk ke pasar dalam kondisi yang steril.
Terkait aktivitas Pasar Hewan Siyonoharjo pasca kemunculan kembali antraks di Gunungkidul, Aris menjelaskan bahwa kondisi pasar saat ini masih dipenuhi penjual maupun pembeli.
"Kondisinya normal, malah cenderung mengalami peningkatan, mungkin karena mendekati Idul Qurban," jelasnya.
Aris tidak menampik bahwa kemunculan kembali antraks di Gunungkidul ini membuat khawatir sejumlah penjual sapi.
Namun, pihaknya berupaya dengan terus melakukan pemantauan secara berkala terhadap kondisi hewan ternak yang ada di pasar.
"Kondisi sapi yang masuk ke pasar sehat, tidak ditemukan yang berpenyakit, baik antraks, PMK, maupun lato-lati," kata dia.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat yang akan menjual hewan ternak di pasar, agar memastikan bahwa hewan yang akan dijual dalam kondisi yang sehat.
"Dipastikan hewan yang masuk pasar dalam kondisi sehat, jika sakit sebaiknya tidak masuk ke pasar, karena bisa terjadi penularan penyakit," ujarnya.